Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KAIRO. Harga kontrak minyak dunia sepanjang pekan ini diperdagangkan menanjak. Tadi malam (16/8), harga kontrak minyak dunia ditutup di posisi US$ 107,46 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus lalu.
Dengan demikian, sepanjang pekan yang berakhir 16 Agustus, kenaikan harga minyak mencapai 1,4%. Sedangkan jika ditotal, kenaikan harga minyak sudah mencapai 17% di sepanjang tahun ini.
Pergerakan positif harga minyak disulut oleh ketegangan yang terjadi di Mesir. Pelaku pasar cemas, ketegangan politik tersebut dapat memangkas suplai minyak dari Timur Tengah.
Seperti yang diketahui, situasi di Mesir berubah menjadi ladang pembantaian di mana dilaporkan hampir 600 orang tewas. Kemarin, ribuan rakyat Mesir turun ke jalan untuk memprotes pembunuhan ratusan orang pendukung presiden terguling Mohamed Mursi.
Selain itu, adanya ancaman badai di Teluk Meksiko menyebabkan perusahaan-perusahaan energi mulai mengevakuasi karyawannya dari sejumlah platform di kawasan tersebut.
"Kami melihat semakin tidak kondusifnya kondisi di Mesir. Cukup jelas, hal itu akan mendorong harga minyak," jelas Rich Ilczyszyn, chief market strategist and founder commodities trading litrader.com di Chicago. Dia juga bilang, ancaman badai di Teluk Meksiko juga mendorong harga minyak dunia.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober naik 0,7% dan ditutup di posisi US$ 110,40 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News