kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak tergelincir penguncian yang ketat di Eropa dan proyeksi lemah dari OPEC


Selasa, 15 Desember 2020 / 13:28 WIB
Harga minyak tergelincir penguncian yang ketat di Eropa dan proyeksi lemah dari OPEC
ILUSTRASI. harga minyak melemah dari level tertinggi sejak Maret 2020


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah tergelincir dari level tertingginya setelah sejumlah negara di Eropa melakukan penguncian yang lebih ketat. Tekanan pada harga minyak untuk hari ini bertambah karena perkiraan pemulihan yang lebih lambat dalam permintaan tahun depan memangkas berita positif tentang vaksinasi Covid-19 dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Selasa (15/12), pukul 13.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2021 turun 32 sen, atau 0,7% menjadi US$ 46,67 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 juga melemah 31 sen atau 0,6% ke level US$ 49,98 per barel. 

Baca Juga: Harga minyak melemah tipis dari level tertinggi sejak Maret 2020

Pelemahan harga minyak datang setelah London meningkatkan pembatasan guna membatasi penyebaran virus corona. Dengan adanya pengetatan ini maka bar dan restoran tutup. Hal ini diperkirakan dapat mengurangi permintaan bahan bakar dalam waktu dekat.

Prospek permintaan yang sempat dilihat bakal segara bangkit kian terseok-seok setelah Italia juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan pembatasan yang lebih ketat selama liburan Natal. Sementara, sebagian besar toko di Jerman telah diperintahkan untuk tutup hingga 10 Januari, dengan sedikit prospek pelonggaran di awal tahun baru.

"Di sisi lain, pasar telah didukung oleh peluncuran vaksin Covid-19, namun jalan menuju normalisasi permintaan tetap sulit dilakukan dalam waktu dekat," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Senin (14/12), OPEC juga memangkas perkiraannya untuk pemulihan permintaan minyak pada 202l sebesar 350.000 barel per hari. Ini dilakukan dampak pandemi yang terus-menerus. Tetapi OPEC menggarisbawahi bahwa peluncuran vaksin yang cepat di negara-negara ekonomi utama "memberikan potensi kenaikan untuk perkiraan pertumbuhan tahun depan."

Sebagai tanda permintaan yang lebih lemah, analis memperkirakan data dari American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa dan Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu menunjukkan bahwa persediaan bensin AS naik 1,6 juta barel pada pekan lalu. Sementara persediaan distilat, yang meliputi solar dan minyak pemanas, juga naik 400.000 barel.

Baca Juga: Tengah siang, harga emas spot terungkit ke US$ 1.835,21 per ons troi

Sebelumnya, harga minyak mendapat dukungan setelah kapal pengangkut bahan bakar di pelabuhan Jeddah Arab Saudi meledak. Tetapi efeknya hanya sementara karena Kementerian Energi Arab Saudi langsung menyebut bahwa insiden itu tidak menimbulkan efek apa pun pada pasokan.

"Ketika Anda memiliki tingkat ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, Anda membangun sedikit harga premium," kata analis komoditas Commonwealth Bank, Vivek Dhar.

Selanjutnya: IHSG melemah 0,52% ke 5.981 di akhir perdagangan sesi I, Selasa (15/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×