Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah koreksi tipis pada perdagangan hari ini, di tengah kekhawatiran atas lonjakan tak terduga dalam persediaan minyak Amerika Serikat di pekan lalu. Namun, pelemahan harga tertahan oleh berita positif tentang vaksin Covid-19 yang mengangkat harapan investor untuk pemulihan permintaan bahan bakar.
Rabu (9/12), pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontak pengiriman Februari 2021 melemah 13 sen, atau 0,3% ke US$ 48,71 per barel. Sebelumnya, Brent menguat 5 sen pada hari Selasa (8/12).
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Januari 2021 turun 15 sen atau 0,3% ke level US$ 45,45 per barel, setelah melemah 16 sen pada perdagangan sesi sebelumnya.
Baca Juga: Harga minyak turun tiga hari beruntun, kenaikan kasus corona masih jadi penahan
Harga minyak terbebani setelah data American Petroleum Institute (API) memperlihatkan, minyak mentah AS, bensin dan stok sulingan naik tajam di pekan lalu. Di mana, stok minyak mentah melonjak 1,14 juta barel, bertentangan dengan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters yang turun 1,42 juta barel.
Data minyak mingguan resmi dari pemerintah AS yang dirilis Energy Information Administration (EIA) AS akan keluar hari Rabu.
"Reli baru-baru ini tampaknya berlebihan dari sudut pandang fundamental, mengingat peningkatan produksi minyak di Libya dan Amerika Serikat dengan permintaan bahan bakar yang lebih lemah di seluruh dunia," kata Kazuhiko Saito, Chief Analyst Fujitomi Co.
"Tapi nada bullish kemungkinan akan berlanjut di tengah harapan pandemi dapat dikendalikan dengan vaksin tahun depan," lanjut dia.
Seperti diketahui, kemarin Inggris mulai melakukan vaksinasi massal dalam upaya global yang merupakan salah satu tantangan logistik terbesar dalam sejarah.
Pfizer melewati rintangan lain pada hari Selasa ketika Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS merilis dokumen yang tidak mengangkat bendera merah baru atas keamanan atau kemanjuran vaksin yang dikembangkannya dengan BioNTech Jerman.
Baca Juga: Harga emas turun tipis, investor menunggu kelanjutan stimulus AS
Berita vaksin membantu mengimbangi kekhawatiran dari peningkatan tajam kasus virus corona secara global yang telah menyebabkan serangkaian penguncian baru, termasuk langkah-langkah ketat di California, Jerman dan Korea Selatan.
Selanjutnya: Bursa Asia kompak naik, Nikkei dan Hang Seng melejit 1%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News