kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,70   9,30   1.03%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun tiga hari beruntun, kenaikan kasus corona masih jadi penahan


Rabu, 09 Desember 2020 / 07:18 WIB
Harga minyak turun tiga hari beruntun, kenaikan kasus corona masih jadi penahan
ILUSTRASI. Rabu (9/12) pukul 6.58 WIB, harga minyak WTI turun 0,26% ke US$ 45,48 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga merangkak turun pada awal perdagangan hari ini. Rabu (9/12) pukul 6.58 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 45,48 per barel, turun 0,26% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 45,60 per barel.

Harga minyak turun dalam tiga hari perdagangan terakhir dari level US$ 46,26 per barel pada Senin (4/12) yang merupakan level tertinggi sejak 6 Maret 2020. Meski pekan lalu terangkat optimisme vaksin corona dan pemangkasan pasokan yang masih cukup besar dari OPEC+, harga minyak menghadapi sentimen negatif.

California, negara bagian terpada di Amerika Serikat (AS), memperketat penguncian pandemi selama Natal. Kasus Covid-19 melonjak di AS dan Eropa, menangkal optimisme yang muncul atas kemajuan vaksin. "Ada tarik ulur antara kekhawatiran tentang penguncian selama beberapa minggu ke depan dan ekspektasi untuk vaksin datang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago kepada Reuters.

Harga minyak terangkat setelah suntikan vaksin Covid-19 yang teruji penuh pertama di dunia diberikan kepada seorang nenek di Inggris pada awal-awal perdagangan Selasa.  Tetapi investor dengan cepat mengembalikan fokus mereka ke surutnya permintaan bahan bakar yang disebabkan oleh pandemi.

Baca Juga: Harga emas turun tipis, investor menunggu kelanjutan stimulus AS

Peningkatan tajam kasus virus corona secara global telah menyebabkan serangkaian penguncian baru, termasuk tindakan ketat di California, Jerman, dan Korea Selatan. Investor juga mencermati upaya anggota parlemen AS untuk menyetujui paket stimulus ekonomi baru yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pekerjaan dan permintaan energi. 

OPEC+ akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 4 Januari. Pada pekan lalu, OPEC+ menyepakati akan menaikkan produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari (bpd) mulai bulan Januari.

Baca Juga: Wall Street menguat, indeks S&P 500 dan Nasdaq rekor lagi

Energy Information Administration AS memperkirakan, produksi minyak mentah AS turun 910.000 barel per hari pada 2020 menjadi 11,34 juta barel per hari. Penurunan ini lebih besar daripada perkiraan sebelumnya yakni 860.000 barel per hari.

Data industri dari American Petroleum Institute menunjukkan, persediaan minyak AS naik tajam pekan lalu. Stok minyak mentah melonjak 1,14 juta barel, berkebalikan dari prediksi dalam polling Reuters yang meramalkan penurunan 1,4 juta barel minyak. Data minyak mingguan resmi dari pemerintah AS akan dirilis nanti malam.

Baca Juga: Gara-gara ini, Hilmi Panigoro proyeksikan Medco Energi (MEDC) rugi di akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×