Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis pada Rabu (9/10) pagi setelah kemarin melorot lebih dari 4%. Berita tentang kemungkinan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel menjadi pemberat harga minyak. Harga minyak masih mendapat sedikit dukungan karena kekhawatiran akan potensi serangan terhadap infrastruktur minyak Iran.
Harga minyak WTI kontrak November 2024 di NYMEX menguat 0,43% ke US$ 73,89 per barel pada Rabu (9/10) pukul 6.30 WIB. Kemarin, harga minyak WTI melorot 4,63% dari posisi US$ 77,14 per barel.
Sedangkan harga minyak Brent kontrak Desember 2024 di ICE Futures kemarin juga melorot 4,63% ke US$ 77,18 per barel dari penutupan perdagangan Senin (7/10) yang masih ada di US$ 80,93 per barel.
"Harga minyak terus bergantung pada berita utama," kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC. "Pagi ini, kami mendengar tentang potensi gencatan senjata. Kemudian kami mendapat indikasi target masih dalam proses dan target energi juga dipertimbangkan," imbuh dia.
Baca Juga: Harga Pertamax Turun, Bandingkan BBM RON 92 di Shell, BP dan Vivo, Rabu (9/10)
"Bahwa Hizbullah terbuka terhadap gencatan senjata, adalah jenis berita utama yang membuat orang-orang bersemangat," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. Dia menambahkan bahwa seharusnya ada banyak volatilitas naik turun pada konflik ini.
Pada hari Senin, harga minyak Brent naik di atas US$ 80 per barel untuk pertama kalinya sejak Agustus setelah kenaikan harian lebih dari 3%. Penguatan ini terjadi setelah kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari setahun. Pekan lalu, harga minyak naik sekitar 8% dalam seminggu karena meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah.
Hizbullah membiarkan pintu terbuka untuk gencatan senjata yang dinegosiasikan setelah pasukan Israel meningkatkan taruhan dalam konflik dengan musuhnya yang didukung Iran dengan melakukan serangan baru di selatan Lebanon.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, tampaknya pengganti pemimpin Hizbullah yang terbunuh Sayyed Hassan Nasrallah juga telah disingkirkan. Pada Selasa malam, militer Israel memperingatkan orang-orang agar menjauh dari gedung-gedung tertentu di pinggiran selatan Beirut.
Baca Juga: Wall Street Menguat Saat Investor Berburu Saham Teknologi
Kenaikan harga minyak dimulai setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober. Israel telah bersumpah untuk membalas dan mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan pilihannya.
Beberapa analis mengatakan bahwa serangan terhadap infrastruktur minyak Iran tidak mungkin terjadi dan memperingatkan bahwa harga minyak dapat menghadapi tekanan penurunan yang cukup besar jika Israel berfokus pada target lain.
Di AS, Badai Milton menguat menjadi badai Kategori 5 dalam perjalanannya ke Florida setelah memaksa setidaknya satu anjungan minyak dan gas di Teluk Meksiko ditutup pada hari Senin.
Stok minyak mentah AS naik hampir 11 juta barel minggu lalu. Sementara stok bahan bakar turun, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Stok minyak mentah naik 10,96 juta barel dalam minggu yang berakhir pada tanggal 4 Oktober, menurut sumber tersebut. Persediaan bensin turun 557.000 barel, dan stok sulingan turun 2,60 juta barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News