kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Minyak Berusaha Rebound Rabu (21/8) Pagi, Setelah Anjlok Kemarin


Rabu, 21 Agustus 2024 / 06:14 WIB
Harga Minyak Berusaha Rebound Rabu (21/8) Pagi, Setelah Anjlok Kemarin
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Rabu (21/8) pagi. REUTERS/Christian Hartmann/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Rabu (21/8) pagi. Pukul 06.06 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 73,19 per barel, naik tipis 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 73,17 per barel.

Harga minyak berusaha rebound setelah turun pada perdagangan kemarin. Mengutip Reuters, kemarin harga minyak turun sekitar 1% ke level terendah dalam dua pekan karena kekhawatiran pasoken di Timur Tengah mereda pasca Israel menerima proposal gencatan senjata di Ghaza.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Mesir dan mendorong kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera. Perbedaan besar masih perlu diselesaikan dalam pembicaraan minggu ini.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Terus Turun untuk Hari ke-3, Ini Sentimen yang Membayangi

"Mungkin ada sekitar US$ 4 hingga US$ 8 premi geopolitik yang dimasukkan ke dalam harga minyak mentah sebelum negosiasi dimulai pada hari Kamis," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, ​​dalam sebuah catatan.

“Meskipun negosiasi gencatan senjata sedang berlangsung, bentrokan antara Israel dan Hamas terus berlanjut, pasar akan tetap sangat sensitif terhadap perkembangan apa pun di kawasan ini,” kata analis senior Rystad Energy, Svetlana Tretyakova.

“Jika fundamental pasar tidak segera menghentikan tren bearish ini, OPEC+ mungkin akan ragu untuk membatalkan pemotongan sukarela mereka dalam waktu dekat.”

OPEC+ mengatakan pertumbuhan permintaan minyak global harus meningkat dalam beberapa bulan mendatang atau pasar akan kesulitan menyerap rencana peningkatan pasokan yang direncanakan kelompok tersebut mulai bulan Oktober.

Anggota OPEC, Arab Saudi, yang merupakan pengekspor minyak terbesar di dunia, mengatakan ekspor minyak mentah turun menjadi 6,047 juta barel per hari (bph) di bulan Juni dari 6,118 juta barel per hari di bulan Mei.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Selasa (20/8) Siang, Brent ke US$76,99 dan WTI ke US$73,03

Data dari China menunjukkan harga rumah baru turun pada bulan Juli pada laju tercepat dalam sembilan tahun, output industri melambat, pertumbuhan ekspor dan investasi merosot, dan pengangguran meningkat.

Kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar di AS juga ikut menekan harga minyak.

Harga bensin berjangka AS turun ke level terendah sejak Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×