kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Harga Minyak Stabil Senin (3/3), di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Perang Ukraina


Senin, 03 Maret 2025 / 19:13 WIB
Harga Minyak Stabil Senin (3/3), di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Perang Ukraina
ILUSTRASI. An oil pump jack pumps oil in a field near Calgary, Alberta, July 21, 2014. Pump jacks are used to pump crude oil out of the ground after an oil well has been drilled. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak sedikit berubah pada Senin (3/3), setelah mencatat kerugian bulanan pertama sejak November.

Sementara investor menunggu hasil upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina serta dampak dari tarif AS.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 11 sen, atau 0,15%, menjadi US$72,92 per barel pada pukul 11.05 GMT.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 3 sen, atau 0,04%, menjadi US$69,79 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Naik di Awal Pekan Seiring Data Ekonomi Tiongkok yang Kuat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu mengatakan bahwa ia yakin dapat memperbaiki hubungannya dengan Presiden AS Donald Trump.

Namun, ia menyebut pembicaraan harus dilanjutkan secara tertutup setelah ketegangan di Gedung Oval yang mempersingkat kunjungannya ke Washington DC pekan lalu.

Konflik tersebut meningkatkan kemungkinan perpecahan berkepanjangan antara kedua pemimpin, kata analis RBC Capital Helima Croft dalam sebuah catatan, seraya menambahkan bahwa hal ini bisa mempercepat pencabutan sanksi AS terhadap Rusia.

Sentimen pasar sedikit mereda pada Minggu setelah para pemimpin Eropa menunjukkan dukungan kuat kepada Zelenskiy dan berjanji akan meningkatkan bantuan bagi Ukraina.

Sementara itu, Kremlin pada Senin menyatakan bahwa janji dalam KTT London untuk meningkatkan pendanaan bagi Kyiv tidak akan membawa perdamaian.

Dari sisi tarif, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada Minggu bahwa tarif terhadap Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada Selasa.

Namun, Presiden Donald Trump akan memutuskan apakah akan tetap memberlakukan tarif 25% yang direncanakan.

"Tarif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak, tetapi juga dapat membatasi pasokan minyak jika diterapkan pada produsen seperti Kanada dan Meksiko," kata analis PVM Tamas Varga.

Harga minyak sempat naik pada perdagangan awal setelah data resmi pada Sabtu menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China pada Februari berkembang dengan laju tercepat dalam tiga bulan.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Akibat Pertikaian di Gedung Putih, Rencana Tarif AS & Ekspor Irak

Bulan lalu, Brent dan WTI mencatat penurunan bulanan pertama dalam tiga bulan terakhir akibat ancaman tarif dari AS dan mitra dagangnya yang mengguncang kepercayaan investor terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun ini serta mengurangi minat terhadap aset berisiko.

Sementara itu, analis tetap mempertahankan perkiraan harga minyak untuk 2025, dengan Brent rata-rata diprediksi berada di angka US$74,63 per barel.

Mereka memperkirakan dampak dari sanksi AS lebih lanjut akan diimbangi oleh pasokan yang cukup serta kemungkinan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, menurut jajak pendapat Reuters.

Selanjutnya: Darma Henwa (DEWA) Selesaikan Aksi Private Placement, Ini Hasilnya

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (4/3): Berawan dan Hujan Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×