kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak sentuh level tertinggi 13 bulan, imbas ketegangan di Timur Tengah


Senin, 15 Februari 2021 / 12:11 WIB
Harga minyak sentuh level tertinggi 13 bulan, imbas ketegangan di Timur Tengah
ILUSTRASI. Harga minyak. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terus melambung didorong oleh kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan harapan bahwa stimulus AS dan pelonggaran lockdown akan mendorong peningkatan permintaan bahan bakar.

Senin (15/2) pukul 12.00 WIB, harga minyak brent untuk pengiriman April 2021 ada di US$ 63,50 per barel, naik 1,71% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 62,43 per barel. Harga minyak ini naik ke level tertinggi dalam 13 bulan terakhir.

Sementara itu, harga minyak west texas intermediate (WTI) ada di US$ 60,75 per barel, naik 2,15% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 59,47 per barel. Harga minyak ini menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari 2020 lalu.

Pemimpin pertempuran koalisi Saudi di Yaman mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka mencegat dan menghancurkan pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh kelompok Houthi yang berpihak pada Iran ke arah kerajaan, TV pemerintah melaporkan, meningkatkan kekhawatiran akan ketegangan baru di Timur Tengah.

"Lonjakan awal di pasar minyak dipicu oleh berita tersebut," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di broker komoditas Fujitomi Co seperti dikutip Reuters, Senin (15/2).

Baca Juga: Harga minyak brent melonjak 5,21% sepekan, tertinggi sejak Oktober 2019

"Tapi reli juga didorong oleh meningkatnya harapan bahwa stimulus AS dan pelonggaran lockdown akan meningkatkan ekonomi dan permintaan bahan bakar," katanya. 

Ia menambahkan, WTI dapat ditarik kembali oleh aksi ambil untung karena mencapai level kunci US$ 60 per barel.

Presiden AS Joe Biden mendorong pencapaian legislatif besar pertama dari masa jabatannya pada hari Jumat, beralih ke kelompok bipartisan pejabat lokal untuk membantu rencana bantuan virus korona senilai US$ 1,9 triliun.

Harga minyak telah menguat selama beberapa pekan terakhir juga karena pasokan semakin ketat, sebagian besar disebabkan oleh pengurangan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu dalam kelompok OPEC +.

"Selain itu, pasar saham global yang kuat mendorong minat terhadap risiko investor," kata Satoru Yoshida, analis komoditas Rakuten Securities.

Saham Asia naik ke rekor tertinggi pada hari Senin karena peluncuran vaksin virus corona yang sukses secara global meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat di tengah bantuan fiskal baru dari Washington.

"Dengan pasokan uang murah di tengah pelonggaran moneter di seluruh dunia, peluncuran vaksin yang cepat dan pasokan yang ketat dari OPEC + dan produsen minyak AS, harga minyak mentah mungkin menuju ke US$ 70 per barel," kata Yoshida.

Selanjutnya: Harga minyak WTI terus tertekan ke US$ 57,71 per barel jelang tengah hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×