Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Harga minyak dunia berbalik arah menanjak setelah pemerintah China merilis data pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding ekspektasi. Sebelumnya harga minyak melandai setelah konflik geopolitik Irak dan Rusia dianggap tak banyak mempengaruhi pasokan minyak mentah dunia.
Perekonomian China kembali naik untuk pertama kalinya dalam tiga kuartal terakhir dengan pertumbuhan 7,5%. Pertumbuhan ekonomi ini lebih cepat dibanding ekspektasi pasar di 7,4%, dan memberi sinyal akan ada kenaikan permintaan minyak dari negara berekonomi terbesar kedua dunia ini.
Harga minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus rebound 63 sen ke US$ 100,59 per barel di New York pada pukul 4.55 waktu Sidney. Kemarin, harga minyak tergelincir 95 sen ke US$ 99,96, harga terendahnya sejak 6 Mei.
Sedangkan harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Agustus di US$ 106,17 per barel, 15 sen lebih tinggi dibanding kemarin.
Tak hanya itu, kenaikan harga minyak juga terdorong spekulasi pasokan minyak di Amerika Serikat (AS). Nanti malam, Energy Information Administration diperkirakan mengumumkan cadangan minyak di AS turun ke 379,8 juga barel untuk sepekan yang berakhir 11 Juli lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
