kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak rebound pada pagi ini (20/7) usai turun 7% di sesi sebelumnya


Selasa, 20 Juli 2021 / 09:10 WIB
Harga minyak rebound pada pagi ini (20/7) usai turun 7% di sesi sebelumnya
ILUSTRASI. Harga minyak menguat tipis usai terjun bebas di sesi sebelumnya


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak stabil pada awal perdagangan sesi Asia setelah merosot sekitar 7% pada sesi sebelumnya. Kebangkitan infeksi Covid-19, yang datang tepat ketika produsen menandatangani kesepakatan pasokan baru membuat harga minyak ke bawah US$ 70 per barel lagi.

Selasa (20/7) pukul 08.40 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman September 2021 naik 0,6%, menjadi US$ 69,00 per barel.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2021, yang berakhir hari ini, naik 0,7%, menjadi US$ 66,91 per barel. Sedangkan harga WTI untuk kontrak pengiriman September naik sekitar 1% ke US$ 66,99 per barel.

Aksi jual, yang mendorong harga ke level terendah dalam dua bulan, "sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran yang berpusat pada varian Delta dan latar belakang makro daripada pemikiran ulang yang signifikan tentang fundamental minyak ke depan," kata RBC Capital Markets dalam sebuah catatan.

Anjloknya harga minyak di awal pekan ini datang setelah OPEC+ mencapai kompromi untuk meningkatkan produksi di bulan Agustus mendatang. "Kebetulan yang tidak menguntungkan daripada katalis positif," kata RBC.

Baca Juga: Minyak ditutup ke bawah US$ 70, kesepakatan OPEC+ dan lonjakan Covid-19 jadi pemberat

Varian Delta dari Covid-19, yang secara signifikan lebih menular daripada yang sebelumnya, sekarang menjadi jenis yang dominan di seluruh dunia, kata pejabat AS pada hari Jumat.

Telah terdeteksi di sekitar 100 negara di seluruh dunia dan peluncuran program inokulasi yang tidak merata di banyak negara merusak pertempuran melawan virus, meningkatkan prospek lebih banyak penguncian yang akan menekan permintaan produk minyak.

Namun, RBC mengatakan, indikator frekuensi tinggi menunjukkan bahwa pemesanan restoran selama akhir pekan di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, berada pada tingkat sebelum Covid-19, sementara penerbangan domestik berada pada tingkat tertinggi sejak pandemi dimulai.

Selanjutnya: Bursa Asia kompak melemah di pagi ini (20/7), terseret bursa saham global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×