kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak rebound hampir 5% di tengah berita Omicron dan pembicaraan Iran


Selasa, 07 Desember 2021 / 06:09 WIB
Harga minyak rebound hampir 5% di tengah berita Omicron dan pembicaraan Iran
ILUSTRASI. Kilang minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik hampir 5% pada hari Senin (6/12), di tengah harapan varian virus corona Omicron akan memiliki dampak ekonomi yang tidak terlalu merusak. Beberapa negara anggota OPEC mengisyaratkan kepercayaan di pasar.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$3,20 atau 4,6% menetap di US$73,08 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$3,23 atau 4,9% menetap di $69,49 per barel.

Pekan lalu, kedua tolok ukur tersebut turun selama enam minggu berturut-turut.

Laporan di Afrika Selatan mengatakan, kasus Omicron di sana hanya menunjukkan gejala ringan dan pejabat tinggi penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan kepada CNN "sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar" sejauh ini.

Baca Juga: Arab Saudi menaikkan harga minyak untuk pasar Asia dan AS di tahun depan

Gedung Putih mengatakan pada hari Senin bahwa larangan AS terhadap warga negara asing memasuki negara itu dari delapan negara Afrika selatan adalah sesuatu yang dipertimbangkan kembali.

"Semua berita utama bullish hari ini," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. “Momentumnya tampaknya melompat kembali.”

Harga minyak Brent telah meningkat 38% tahun ini, didukung oleh pembatasan produksi yang dipimpin oleh kelompok produsen OPEC+, meskipun telah jatuh dari level tertinggi tiga tahun di atas US$86 pada Oktober.

Menteri Perminyakan Irak Ihsan Abdul-Jabbar mengatakan, memperkirakan harga minyak akan mencapai lebih dari US$75. Dia menambahkan bahwa OPEC sedang mencoba untuk "mengendalikan secara positif" pasar energi.

Pada hari Minggu, Arab Saudi menaikkan harga jual resmi Januari untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia dan Amerika Serikat hingga 80 sen dari bulan sebelumnya.

Kelompok OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, pekan lalu memutuskan untuk terus meningkatkan pasokan bulanan sebesar 400.000 barel per hari (bph) pada Januari, bahkan setelah penurunan harga yang didorong oleh kekhawatiran Omicron.

Baca Juga: Wall Street berseri, Dow naik hampir 650 poin karena meredanya kekhawatiran Omicron

Minyak juga didukung oleh berkurangnya prospek kenaikan ekspor minyak Iran setelah pembicaraan tidak langsung AS-Iran tentang penyelamatan kesepakatan nuklir Iran 2015 terhenti pekan lalu.

Sementara itu, Konferensi Perminyakan Dunia yang ditujukan untuk teknologi masa depan dan strategi rendah karbon dimulai di Houston pada hari Senin. Pimpinan puncak dari perusahaan energi menegaskan perlunya lebih banyak minyak selama beberapa dekade mendatang.

“Kami sebenarnya sedang memasuki periode kelangkaan. Dan saya pikir untuk pertama kalinya, dalam waktu yang lama, kita akan melihat pembeli mencari satu barel minyak, dibandingkan dengan satu barel minyak mencari pembeli,” kata Jeff Miller, kepala eksekutif perusahaan jasa energi Halliburton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×