kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak nyungsep di bawah US$ 48


Selasa, 20 Januari 2015 / 08:42 WIB
Harga minyak nyungsep di bawah US$ 48
ILUSTRASI. Waskita Beton melakukan Erection Girder proyek Jalan Tol Cimanggis?Cibitung (CCTW) Seksi 2


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

ABU DHABI. Harga minyak mentah kembali merosot ke bawah US$ 48 per barel. Amerika Serikat (AS) yang membanjiri pasar dengan produksi minyak serpih enggan mengalah, sementara negara OPEC juga ogah memangkas pasokan minyak yang menyebabkan harga minyak terus tergerus.

Amos Hochstein, utusan AS di bidang energi mengatakan, akan membiarkan pasar melihat kondisi yang terjadi saat ini. AS saat ini memompa minyak dengan level terbanyak dalam 3 dekade.

"Kami punya mekanisme kerjasama dengan mitra-mitra kami di dunia jika sesuatu esktrem terjadi. Tapi saat ini kita tidak dalam kondisi itu, dan saya rasa pasar sejauh ini bisa menyesuaikan," kata Hochstein di Abu Dhabi, kemarin (19/1).

Sementara itu, Menteri minyak Iran Bijan Namdar Zanganeh mengatakan, hasil pembicaraan dengan negara OPEC untuk menyokong harga minyak mentah dunia masih belum membuahkan hasil. Dia memperkirakan, industri minyaknya akan bertahan sampai harga minyak US$ 25 per barel.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Selasa (20/1) untuk pengiriman Februari yang berakhir hari ini, merosot US$ 1,23 menjadi US$ 47,46 per barel pada pukul 11:24 di Sidney. Sedangkan kontrak yang lebih aktif, pengiriman Maret di bursa Nymex turun US$ 1,19 menjadi US$ 47,94.

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Maret merosot US$ 1,33 atau 2,7% menjadi US$ 48,84 per barel di bursa ICE Futures London, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×