Reporter: RR Putri Werdiningsih, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis setelah koreksi tajam kemarin. Rabu (25/4) pukul 7.309 WIB, harga inyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange naik tipis 0,16% ke US$ 67,81 per barel.
Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures pun naik tipis ke US$ 74,02 per barel. Harga minyak acuan ini turun 0,22% ketimbang penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, harga minyak WTI meluncur turun 1,37% ke US$ 67,70 per barel dari level tertinggi sejak 2014. Harga minyak brent pun tergerus 1,14% pada hari yang sama. Kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu membahas langkah denuklirisasi Iran.
Seperti dikutip dari Reuters Rabu (25/4), Stephen Innes Kepala Perdagangan OANDA, mengatakan, sanksi baru terhadap Iran bisa mempengaruhi kemampuan mengekspor minyak mentah. Jika benar-benar diberikan itu bisa mengangkat harga hingga US$ 5 per barel.
Selain karena isu Iran, tingkat permintaan yang tinggi juga masih akan menopang harga. Diperkirakan permintaan pasar Asia berpeluang mencapai rekor pada bulan April.
"Harga sedang didorong oleh pasokan ketat karena anjloknya produksi yang tinggi di Venezuela plus pemotongan yang dilaksanakan oleh OPEC dan Rusia," timpal Carsten Fritsch, analis Commerzbank kepada Reuters.
Saat ini pergerakan harga minyak tengah menanti rilis cadangan AS. Rabu malam, Energy Information and Administration (EIA) akan merilis data persediaan minyak negeri Paman Sam. Diproyeksikan akan kembali terjadi penurunan dari sebelumnya 1,1 juta barel menjadi 1,6 juta barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News