Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat lagi pada perdagangan pagi ini. Harga minyak mencatat kenaikan dalam tiga hari perdagangan beruntun.
Selasa (9/11) pukul 7.07 WIB, harga minyak WTI kontrak Desember 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 82,06 per barel. Harga minyak menguat 0,16% ketimbang penutupan kemarin. Harga minyak mengakumulasi kenaikan 4,12% dalam tiga hari.
Penguatan harga minyak didukung oleh tanda-tanda positif pertumbuhan ekonomi global yang berpotensi mengangkat permintaan energi. Sementara Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang mempertimbangkan pilihan untuk mengatasi harga tinggi.
Presiden AS Joe Biden pada hari Sabtu menyambut baik pengesahan RUU infrastruktur senilai US$ 1 triliun yang telah lama tertunda. Belanja infrastruktur yang besar ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Harga emas masih bergerak di sekitar level tertinggi dua bulan
"Permintaan global melebihi pasokan saat ini. Rencana Build Back Better dapat memperburuk situasi itu dan hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh pemerintahan Biden untuk memenuhi permintaan itu," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di New York kepada Reuters.
Dukungan harga lebih lanjut juga datang dari keputusan OPEC+ pekan lalu untuk tidak mempercepat rencana kenaikan produksi. Menteri Energi AS Jennifer Granholm pada hari Senin mengatakan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan pilihan untuk mengatasi harga bensin yang tinggi.
"Pembicaraan tentang transisi energi datang dengan kebutuhan untuk menjaga mobil tetap berjalan dan rumah tetap hangat," kata Kevin Book dari Clearview Energy di Washington.
Baca Juga: Wall Street naik tipis, tiga indeks utama mencapai rekor tertinggi
Menambah sentimen bullish, pertumbuhan ekspor China melambat pada Oktober tetapi mengalahkan perkiraan. Ekspor China yang tetap tumbuh didukung oleh meningkatnya permintaan global menjelang musim liburan musim dingin dan perbaikan dalam rantai pasokan yang terkena virus corona.
Arab Saudi pada hari Jumat menaikkan harga minyak mentah patokan untuk pelanggan di Asia pada bulan Desember, melebihi ekspektasi pasar.
"Arab Saudi juga memperkirakan bahwa beberapa minggu ke depan akan ketat. Inilah sebabnya mengapa harga jual resminya ke Asia meningkat sebesar US$ 1,40 per barel," kata Tamas Varga, analis di PVM Oil Associates.
Permintaan global untuk bahan bakar jet juga tampaknya akan meningkat karena semakin banyak pemerintah melonggarkan perjalanan udara dengan pengurangan pembatasan terkait pandemi.
Baca Juga: Harga komoditas energi berpotensi lanjut menguat pada 2022, ini sentimennya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News