Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sementara analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji juga sependapat bahwa tren positif minyak dunia berpotensi berlanjut kembali pada tahun depan. Faktor pendorongnya adalah permintaan terhadap minyak yang akan membaik seiring dengan pulihnya ekonomi global dan aktivitas ekonomi yang kembali bergerak. Ditambah lagi, OPEC+ masih menunjukkan komitmennya untuk tetap menstabilkan harga minyak dunia.
“Anggota OPEC+ kemungkinan besar ke depan masih akan melanjutkan pemangkasan produksi. Hal ini pada akhirnya akan membuat harga jual rata-rata minyak dunia akan tembus US$ 50 per barel pada tahun depan,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (20/12).
Nafan pun menilai, setiap ada tren kenaikan harga minyak dunia memang identik dengan kenaikan harga saham emiten sektor perminyakan. Begitupun dari sisi kinerjanya, yang juga akan ikut membaik. Dus, Nafan optimistis tahun depan secara umum akan menjadi tahun yang lebih baik untuk emiten sektor perminyakan, termasuk MEDC.
Lebih lanjut, Hasan memperkirakan, pada tahun ini Medco Energi akan membukukan pendapatan sebesar US$ 1,25 miliar dengan membukukan kerugian sebesar US$ 120 juta. Sementara untuk tahun depan, proyeksi Hasan, MEDC akan kantongi pendapatan US$ 1,62 miliar dengan laba bersih US$ 58 juta.
Baca Juga: Harga minyak dunia mulai melambung, simak saham emiten minyak rekomendasi analis
Sebagai informasi, hingga 9M20, MEDC mencatatkan pendapatan sebesar US$ 792,89 juta atau turun 18,27 yoy. Lalu dari sisi bottom line, MEDC mencatatkan kerugian US$ 130,12 juta, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, masih mencatatkan laba bersih US$ 19,27 juta.
Adapun, untuk rekomendasi MEDC, target harga baik dari Hasan maupun Nafan sudah terlewati, masing-masing Rp 615 dan Rp 620 per saham. Pada saat tulisan ini ditulis, saham MEDC diperdagangkan menguat 1,5% ke Rp 675 dari penutupan Jumat (18/12) yang berada di Rp 665 per saham.
Baca Juga: Medco Energi Internasional (MEDC) Membidik Blok Migas Pertamina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News