kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak naik lebih 2% karena OPEC mengincar penurunan produksi lebih dalam


Rabu, 04 November 2020 / 05:52 WIB
Harga minyak naik lebih 2% karena OPEC mengincar penurunan produksi lebih dalam
ILUSTRASI. Kilang minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Selasa (3/11), naik dengan pasar keuangan lainnya pada Hari Pemilihan AS. Meskipun para pedagang bersiap untuk volatilitas tergantung pada hasil pemungutan suara dan melonjaknya kasus virus corona di seluruh dunia memicu kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 84 sen atau 2,2% menjadi US$ 39,81 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup 85 sen atau 2,3% lebih tinggi pada US$ 37,66 per barel.

Orang Amerika mulai melakukan pemungutan suara pada hari Selasa untuk memilih Donald Trump atau penantangnya Joe Biden.

Baca Juga: Harga minyak tergelincir lagi, WTI ke US$ 36,72 dan Brent jadi US$ 38,81 per barel

“Pemilu mendominasi pasar hari ini. Minyak mentah naik ... Perasaan umum tampaknya bahwa hasil akhirnya bisa datang paling cepat besok, ”kata Robert Yawger, director of energy futures Mizuho.

Indeks pasar saham utama AS semuanya diperdagangkan lebih tinggi, dengan S&P 500 naik 1,8%.

Dolar AS, sementara itu, merosot 0,6% terhadap sekeranjang mata uang karena selera risiko tumbuh pada taruhan bahwa Biden akan menang.

Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang menurut para pedagang membantu meningkatkan harga minyak mentah.

Para analis mengatakan kenaikan harga minyak dibatasi oleh meningkatnya kasus virus corona dan ancaman penguncian tambahan yang dapat menekan permintaan energi.

Italia dan Norwegia menjadi negara Eropa terbaru yang memperketat pembatasan Covid-19.

Baca Juga: Wall Street: Dow Jones, S&P, Nasdaq Tersihir Pemilu AS dan Keyakinan Stimulus Fiskal

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC +, akan melakukan pemotongan taper sebesar 7,7 juta barel per hari (bph) sekitar 2 juta barel per hari mulai Januari.

Pergerakan harga minyak terjadi menjelang data yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah AS naik 900.000 barel pekan lalu setelah naik 4,3 juta barel pada pekan sebelumnya.

American Petroleum Institute (API) akan merilis laporan inventarisnya Selasa malam menjelang data pemerintah dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×