kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Minyak Naik Lagi Tersulut Tensi Ukraina-Rusia


Rabu, 02 Februari 2022 / 07:48 WIB
Harga Minyak Naik Lagi Tersulut Tensi Ukraina-Rusia
ILUSTRASI. Harga minyak WTI naik dalam empat hari perdagangan sejak Jumat (28/1) lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih menguat hingga tengah pekan ini. Rabu (2/2) pukul 7.40 WIB, harga minyak WTI kontrak Maret 2022 di New York Mercantile Exchange menguat 0,37% ke US$ 88,53 per barel dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 88,20 per barel.

Ini adalah kenaikan harga minyak WTI dalam empat hari perdagangan sejak Jumat (28/1) lalu. Sementara kemarin harga minyak brent kontrak April 2022 di ICE Futures melemah 0,11% ke US$ 89,16 per barel.

Ketegangan geopolitik dan pasokan global yang ketat mendukung kenaikan harga minyak, bahkan ketika beberapa berspekulasi bahwa OPEC+ mungkin meningkatkan pasokan lebih dari yang diharapkan.

Baca Juga: Harga Emas Menguji US$ 1.800 di Tengah Eskalasi Tensi Geopolitik

Pada pertemuan bulanan hari ini, OPEC+ diperkirakan akan terus meningkatkan produksi secara bertahap. Tetapi Goldman Sachs mengatakan ada kemungkinan reli pasar minyak akan mendorong peningkatan yang lebih cepat.

Pada hari Jumat lalu, harga minyak mentah acuan mencapai harga tertinggi sejak Oktober 2014. Harga minyak Brent menyentuh US$ 91,70 dan minyak mentah AS mencapai US$ 88,84. Kedua harga kontrak minyak naik sekitar 17% pada Januari karena kekurangan pasokan, ketegangan politik di Timur Tengah dan antara Rusia dan Barat atas Ukraina.

Namun, sumber mengatakan pertemuan panel teknis OPEC+ pada hari Selasa tidak membahas kenaikan lebih dari yang diharapkan 40.000 barel per hari dari Maret.

Baca Juga: Tiga Indeks Utama Wall Street Menguat pada Selasa (1/2)

"Saudi kemungkinan akan menghindari penyesuaian besar karena mereka telah terbukti mahir dalam beberapa tahun terakhir dalam menapaki garis tipis dalam mengarahkan harga global ke arah pilihan mereka," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates kepada Reuters.

Tamas Varga dari broker minyak PVM mengatakan, pasar minyak saat ini sedang dalam kondisi bullish. "Ketegangan internasional, persepsi pasokan yang ketat, dan musim dingin yang merupakan faktor terpenting di balik peningkatan harga," kata dia.

Harga minyak berada di bawah beberapa tekanan dari ekspektasi bahwa laporan pasokan Amerika Serikat (AS) minggu ini akan menunjukkan peningkatan stok minyak mentah. Analis memperkirakan stok naik 1,8 juta barel.

Perbedaan yang meningkat di pasar minyak mentah fisik menyiratkan kekhawatiran tentang pasokan yang ketat, kata Varga. Salah satu minyak mentah Laut Utara yang menopang Brent, Ekofisk, ditawar di level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada Senin lalu. 

Baca Juga: Daftar Saham LQ45 Periode Februari-Juli 2022 Berlaku Mulai Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×