Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
NEW YORK. Harga minyak mentah di bursa New York mencapai US$ 100 per barel akibat tensi politik di Libya yang semakin panas. Lonjakan harga minyak ini membuat nilai mata uang yen dan Swiss franc menguat sementara mata uang Asia lainnya rontok.
Harga minyak untuk pengiriman minyak untuk pengiriman April telah mendaki 1,3% menjadi US$ 99,33 per barel pada pukul 16.00 waktu Tokyo atau pukul 14.00 WIB. Di London, harga minyak jenis Brent telah mencapai harga tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Lonjakan harga minyak ini telah membuat mata uang yen dan Swiss franc semakin menguat karena sebagai mata uang safe haven. Nilai tukar yen telah mendaki dari 82,13 per dolar Amerika Serikat menjadi 82,51 per dolar Amerika Serikat. Sementara Swiss franc telah menguat menjadi 0,9287 per dolar Amerika Serikat dari 0,9276 per dolar.
Asal tahu saja, kondisi di Libya semakin memanas setelah Presiden Muammar Qaddafi memutuskan tidak akan mundur. Dia berjanji mempertahankan kursinya hingga titik darah terakhir.
Libya sendiri adalah penghasil minyak terbesar ketiga diantara anggota organisasi pengekspor minyak. Negara tersebut memproduksi 1,6 juta barel setiap hari atau sekitar 8% dari kebutuhan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News