kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak naik ditopang optimisme pemangkasan pasokan pada pertemuan OPEC +


Kamis, 09 April 2020 / 07:27 WIB
Harga minyak naik ditopang optimisme pemangkasan pasokan pada pertemuan OPEC +
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali naik pada perdagangan Kamis (9/4). Pukul 07.15 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2020 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 26,27 per barel, naik 4,7% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 25,09 per barel.

Kenaikan harga minyak ditopang oleh ekspektasi persetujuan pemangkasan produksi minyak dunia oleh para produsen utama yang tergabung dalam OPEC + di tengah menurunnya permintaan minyak global akibat krisis virus corona.

Baca Juga: Arah harga minyak menunggu hasil pertemuan OPEC+ esok

Mengutip Reuters, Kamis (9/7), OPEC + akan menggelar pertemuan melalui video konferensi pada hari ini untuk membahas pemangkasan pasokan minyak. 
Pertemuan ini diharapkan lebih sukses dari pertemuan Maret lalu, dimana kelompok itu gagal menyetujui perpanjangan waktu pemangkasan pasokan minyak dan memicu perang harga antara Arab Saudi dan Rusia.

Harapan untuk kesepakatan dalam pertemuan ini meningkat setelah laporan media menyebut Rusia siap untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1,6 juta barel per hari, dan Menteri Energi Aljazair mengatakan harapannya akan hasil pertemuan tersebut.

Namun, dengan melihat harga minyak yang sudah melorot hampir setengah dari harga awal tahun dan perkiraan permintaan minyak akan turun 30%, para analis skeptis tentang seberapa efektif pemangkasan pasokan OPEC + dalam menopang harga.

Baca Juga: Harga minyak kembali naik ditopang harapan pemangkasan produksi OPEC +

"Kami menduga bahwa pemangkasan produksi besar dan tanpa syarat tidak mungkin," kata analis Capital Economics dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters.

"Bahkan jika kita salah, kami pikir pengurangan produksi yang cukup besar hanya akan menempatkan harga di bawah harga mengingat kondisi permintaan yang hampir mati," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×