Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
Sukarno menambahkan, ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk mendongkrak kinerja pada tahun ini. “Salah satu strategi dengan memaksimalkan penjualan,” ujarnya, Senin (6/1).
Sukarno menyarankan investor yang ingin mengoleksi saham emiten migas ini lebih baik hanya untuk jangka pendek hingga menengah.
Baca Juga: Harga minyak semakin memanas, dipicu ancaman AS yang akan menjatuhkan sanksi ke Irak
Ia merekomendasikan investor buy saham ELSA dengan target harga Rp 358 per saham, kemudian buy on weakness saham MEDC dengan target harga Rp 985 per saham.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki sependapat dengan Sukarno. Ia bilang lebih baik investor trading jangka pendek lebih dulu.
“Tren komoditas seperti emas, oil, dan komoditas energi lainnya akan bullish. Hanya perlu diwaspadai volatilitas harganya,” kata Yaki kepada Kontan.co.id, Senin (6/1).
Yaki menyebut, kenaikan harga minyak ini tidak berdampak terhadap kinerja emiten migas secara langsung. Hal ini lantaran biasanya perusahaan sudah terikat kontrak mengenai harga jual.
Baca Juga: Timur Tengah memanas, Jepang siap mengirimkan pasukan
Yaki merekomendasikan investor untuk trading buy saham ELSA dengan target harga Rp 350 per saham. Kemudian trading buy untuk saham MEDC dengan target harga Rp 985 per saham. Sementara untuk saham BIPI dan ENGR , ia menyarankan investor untuk wait and see.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News