Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Pandemi Covid-10 juga masih menyelimuti sektor ini. Sektor penerbangan masih cenderung tertekan karena beberapa negara masih tidak menerima penerbangan atau turis sehingga konsumsi minyak pun masih tertahan.
Dari sejumlah saham migas, Chris menilai saham MEDC dan ELSA masih menarik untuk jadi pilihan. “Secara size perusahaan cukup besar dan secara kinerja juga cukup baik terlebih Medco dengan komoditas mineral yang juga menguat seharusnya dapat memberikan efek positif,” tambah Chris.
Jika dilihat kinerjanya secara kuartalan, pendapatan MEDC mencapai US$ 241 juta pada kuartal ketiga 2020 atau turun 8% dibanding kuartal kedua 2020. Sementara dari bottom line, Medco Energi berhasil hanya membukukan kerugian US$ 31,9 juta, padahal pada kuartal sebelumnya merugi US$ 68,2 juta.
Manajemen Medco Energi mengungkapkan, perbaikan kinerja pada kuartal ketiga 2020 salah satunya karena harga minyak yang lebih baik pada periode tersebut. Medco Energi juga memprediksi dapat memperbaiki kinerjanya pada kuartal akhir tahun lalu.
Baca Juga: Harga emas menguat usai dolar AS dan yield US Treasury kembali tergelincir
Sedangkan pendapatan Elnusa per kuartal ketiga 2020 turun 2,7% (yoy) menjadi Rp 5,76 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,97 triliun. Seiring dengan itu, laba bersih ELSA turun 21,4% secara tahunan menjadi Rp 187 miliar per kuartal ketiga 2020.
Untuk pelaku pasar yang ingin mengoleksi saham migas, Chris menyarankan untuk buy saham MEDC dengan target harga di Rp 830 per saham dan ELSA dengan target harga di Rp 500. Pada Rabu (24/2), harga saham MEDC turun 2,78% ke Rp 700 per saham dan ELSA melemah 3,30% ke Rp 410 per saham.
Baca Juga: Sederet bank daerah ajukan penempatan dana PEN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News