kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas menguat usai dolar AS dan yield US Treasury kembali tergelincir


Rabu, 24 Februari 2021 / 12:29 WIB
Harga emas menguat usai dolar AS dan yield US Treasury kembali tergelincir
ILUSTRASI. Harga emas menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menguat pada perdagangan hari ini, melanjuti penguatan di hari sebelumnya setelah berada di posisi tertinggi dalam 1 minggu. Keperkasaan emas datang setelah 
dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa ekonomi AS masih membutuhkan dukungan. 

Rabu (24/2), harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.808,65 per ons troi. Pada sesi sebelumnya, harga emas sempat mencapai level tertinggi sejak 16 Februari di US$ 1.815,63 per ons troi. 

Setali tiga uang, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 naik 0,2% menjadi US$ 1.809,10 per ons troi.

"Powell cukup kredibel atas sikap dovishnya. Ini membuat emas memiliki lebih banyak ruang untuk bernapas," kata Stephen Innes, Chief Global Market Strategist Axi. 

Dia menambahkan bahwa pelemahan dolar AS juga turut mendukung harga komoditas logam mulia tersebut.

Dalam pidatonya di depan Komite Perbankan Senat AS, Powell mengatakan tentang kebijakan moneter masih perlu akomodatif untuk pemulihan ekonomi yang lebih rata dan saat ini masih jauh dari kata pulih. 

Baca Juga: Harga emas spot menguat 0,29% ke level US$ 1.811 per ons troi pada Rabu (24/2) pagi

Asal tahu saja, kesaksian Powell di depan Kongres masih akan berlanjut hingga nanti pada hari ini. 

Lebih lanjut, the greenback yang melemah terhadap saingannya ikut membatu harga emas. Di saat yang sama pun, yield US Treasury tenir acuan 10 tahun kembali tergelincir dari level tertingginya. 

Dalam waktu dekat, emas akan terus bereaksi terhadap pergerakan dalam imbal hasil obligasi," lanjut Innes.

Kebijakan moneter yang longar cenderung membebani obligasi pemerintah dan meningkatkan daya tarik emas yang merupakan aset lindung nilai. 

Pernyataan Powell menunjukkan bahwa "paket stimulus kemungkinan tidak akan hilang dalam waktu enam bulan ke depan," kata Michael Langford, direktur penasehat perusahaan AirGuide.

Depresiasi dolar AS dan potensi dampaknya inflasi sebagai akibat dari langkah-langkah stimulus akan menjadi pendorong utama bagi emas, tambahnya.

Kini fokus investor pada paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diharapkan keluar akhir pekan ini.

Selanjutnya: Harga minyak tergelincir setelah stok AS naik, WTI ke US$ 61,12 per barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×