kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.977   -130,43   -1,84%
  • KOMPAS100 1.041   -22,94   -2,16%
  • LQ45 818   -16,26   -1,95%
  • ISSI 212   -4,09   -1,89%
  • IDX30 418   -8,80   -2,06%
  • IDXHIDIV20 504   -9,74   -1,90%
  • IDX80 119   -2,66   -2,20%
  • IDXV30 124   -2,44   -1,92%
  • IDXQ30 139   -2,55   -1,79%

Harga minyak naik 0,1% dan berada di jalur penguatan lebih dari 2% di pekan ini


Jumat, 25 Juni 2021 / 12:48 WIB
Harga minyak naik 0,1% dan berada di jalur penguatan lebih dari 2% di pekan ini
ILUSTRASI. Harga minyak kompak menguat dan berada di jalur penguatan lebih dari 2% di minggu ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak menguat untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari ini dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kelima berturut-turut. Sentimen positif bagi minyak datang dari proyeksi pertumbuhan permintaan yang akan melampaui pasokan di tengah spekulasi bahwa produsen OPEC+ akan berhati-hati dalam mengembalikan lebih banyak produksi ke pasar mulai Agustus.

Jumat (25/6) pukul 12.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 naik 0,1% ke level US$ 75,62 per barel. Ini berada di jalur penguatan 2,9% untuk pekan ini.

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 juga menguat 0,1%, menjadi US$ 73,36 per barel, menuju kenaikan mingguan 2,4%.

Kedua kontrak patokan itu menetap di level tertinggi sejak Oktober 2018 pada sesi sebelumnya. 

Baca Juga: Harga minyak bergerak di sekitar level tertinggi 2021

"Ekspektasi ketatnya pasar global adalah faktor utama yang mendukung minyak mentah karena permintaan pulih sementara OPEC+ telah membatasi pasokan dan stok AS juga jatuh," kata Ravindra Rao, Vice President for Commodities di Kotak Securities.

Minyak juga mendapat beberapa dukungan karena persetujuan RUU infrastruktur AS mendorong optimisme untuk prospek permintaan energi, kata para analis.

Semua mata kini tertuju pada rencana OPEC+, yang akan bertemu pada 1 Juli, untuk membahas pelonggaran lebih lanjut pada pengurangan produksi mulai Agustus.

"(Pasar) pasti memiliki momentum di belakangnya... Ini benar-benar ada di tangan OPEC+," kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar.

Di sisi permintaan, faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan OPEC+ adalah pertumbuhan yang kuat di Amerika Serikat, Eropa dan China, didukung oleh peluncuran vaksin dan pembukaan kembali ekonomi, diimbangi oleh meningkatnya kasus COVID-19 dan wabah di lokasi lain, kata para analis.

"Saya pikir OPEC+ akan dengan hati-hati mengkalibrasi kenaikan produksi dari Agustus dan seterusnya untuk memenuhi permintaan yang meningkat tanpa menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan," kata Margaret Yang, ahli strategi di DailyFX yang berbasis di Singapura.

Baca Juga: Reli harga minyak berlanjut usai stok minyak dan bensin AS turun pada pekan lalu

"Pasar kemungkinan telah memperkirakan kenaikan Agustus sebelumnya," tambahnya.

Analis ANZ telah memperkirakan OPEC+ akan meningkatkan pasokan dengan sedikit peningkatan 500.000 barel per hari pada Agustus, menambah 2,1 juta barel per hari yang mereka setujui untuk kembali ke pasar dari Mei hingga Juli.

Prospek pencabutan sanksi terhadap Iran dan lebih banyak lagi minyaknya yang menghantam pasar dalam waktu dekat telah meredup, dengan seorang pejabat AS mengatakan "perbedaan serius" tetap ada atas berbagai masalah atas kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir 2015.

Selanjutnya: Harga emas naik 0,2% dan incar penguatan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×