kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak merangkak naik setelah merosot enam pekan


Senin, 19 November 2018 / 07:42 WIB
Harga minyak merangkak naik setelah merosot enam pekan
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatat penurunan mingguan enam pekan berturut-turut, harga minyak berupaya kembali menanjak. Senin (19/11) pukul 7.24 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2018 di New York Mercantile Exchange menguat 1,04% ke level US$ 57,05 per barel dari harga penutupan pekan lalu pada US$ 56,46 per barel.

Harga minyak brent untuk pengiriman Januari 2019 di ICE Futures pun menguat 0,85% ke level US$ 67,33 per barel dari harga Jumat lalu US$ 66,76 per barel.

Meski menguat dalam sehari, harga minyak brent masih turun 3,98% jika dibandingkan dengan harga Senin pekan lalu. Serupa, harga minyak WTI tercatat turun 4,80% sejak Senin pekan lalu.

Harga minyak berada dalam tren turun dalam enam pekan belakangan setelah mencetak level tertinggi pada 3 Oktober 2018 lalu. Harga minyak WTI turun hingga 25,17% sejak mencapai level tertinggi pada US$ 76,24 per barel di awal Oktober. Pada periode yang sama, harga minyak brent tergerus 21,55%.

Reuters melaporkan, perusahaan minyak AS terus menambah jumlah rig yang beroperasi. Hingga pekan lalu, ada penambahan dua rig menjadi total 888 rig yang beroperasi di ladang minyak AS.

Data Baker Hughes menunjukkan, di kuartal keempat ini, perusahaan pengeboran telah menambah 25 rig. Di kuartal ketiga lalu, hanya ada penambahan lima rig yang beroperasi. Jumlah rig ini merupakan indikasi awal produksi minyak AS selanjutnya.

Tahun lalu, AS hanya memiliki 738 rig yang beroperasi. Tahun ini, perusahaan minyak menambah jumlah rig untuk meraup keuntungan di tengah harga minyak yang lebih tinggi.

Sementara itu, Irak memulai kembali ekspor minyak dari ladang Kirkuk. Ladang ini berhenti beroperasi setahun lalu karena perselisihan wilayah antara pemerintah pusat dengan wilayah semi-otonom Kurdistan. Kedua pihak telah menyepakati perjanjian sementara dan minyak Kirkuk kembali mengalir Jumat lalu.

Lapangan minyak ini akan mulai produksi sekitar 50.000-60.000 barel per hari. Level tertinggi produksi lapangan minyak ini adalah 300.000 barel per hari pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×