Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) bergerak mendekati level US$ 48 per barel pada siang ini (8/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.55 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 47,89 per barel di New York Mercantile Exchange atau naik 8 sen.
Pada Rabu kemarin, harga kontrak yang sama turun 72 sen menjadi US$ 47,81 per barel.
Kenaikan harga minyak disinyalir akibat prediksi OPEC yang memprediksi akan terjadi peningkatan permintaan minyak global kendati cadangan dan produksi minyak AS meningkat.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jendral OPEC Abdalla Salem El Badri. Dia bilang, permintaan minyak diprediksi akan naik melampaui prediksi pada tahun ini seiring murahnya harga minyak. Menurutnya, permintaan minyak global akan naik sebesar 1,5 juta barel per hari pada tahun ini.
"Jika kita bisa melihat adanya stabilitas pada permintaan dan sejumlah pengurangan pada suplai minyak, maka kita akan melihat reli yang berkesinambungan. Kenaikan pada cadangan minyak dan melambatnya tingkat penyulingan akan menghambat kenaikan harga minyak," jelas David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.
Sekadar informasi, cadangan minyak AS bertambah sebesar 3,07 juta barel hingga 2 Oktober seiring melonjaknya tingkat produksi.
Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 8 sen menjadi US$ 51,42 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News