kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.356   -1,00   -0,01%
  • IDX 6.639   107,34   1,64%
  • KOMPAS100 968   14,88   1,56%
  • LQ45 759   11,57   1,55%
  • ISSI 205   3,33   1,66%
  • IDX30 395   5,45   1,40%
  • IDXHIDIV20 477   9,28   1,98%
  • IDX80 110   1,72   1,59%
  • IDXV30 114   2,72   2,45%
  • IDXQ30 130   1,92   1,50%

Harga Minyak Mentah Tertekan Rabu (5/3) Siang, Brent ke US$70,80 dan WTI ke US$67,68


Rabu, 05 Maret 2025 / 13:54 WIB
Harga Minyak Mentah Tertekan Rabu (5/3) Siang, Brent ke US$70,80 dan WTI ke US$67,68
ILUSTRASI. An oil pump jack pumps oil in a field near Calgary, Alberta, July 21, 2014. Pump jacks are used to pump crude oil out of the ground after an oil well has been drilled. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak terus turun selama tiga sesi berturut-turut pada Rabu (5/3). Dipicu oleh rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi pada April serta kekhawatiran bahwa tarif baru Amerika Serikat terhadap Kanada, Meksiko, dan China akan memperlambat pertumbuhan ekonomi serta menekan permintaan bahan bakar.

Melansir Reuters, minyak mentah Brent turun 0,3% menjadi US$70,80 per barel. Sementara minyak WTI turun 0,9% menjadi US$67,68 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Melanjutkan Koreksi pada Rabu (5/3) Pagi

Penurunan ini terjadi setelah kontrak minyak mendekati level terendah dalam beberapa bulan pada sesi sebelumnya.

OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi minyak untuk pertama kalinya sejak 2022, dengan tambahan 138.000 barel per hari mulai April.

Langkah ini merupakan awal dari rencana peningkatan bertahap untuk mengurangi pemangkasan produksi sebesar 6 juta barel per hari yang diterapkan sebelumnya.

Di sisi lain, kebijakan tarif AS yang diberlakukan Presiden Donald Trump menambah tekanan pada pasar minyak. Tarif 25% untuk semua impor dari Meksiko, 10% untuk energi dari Kanada, dan kenaikan tarif barang China hingga 20% mulai berlaku pada Selasa (4/3).

Kebijakan ini berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menekan permintaan minyak.

Selain itu, pemerintahan Trump mengumumkan penghentian izin operasi perusahaan minyak AS, Chevron, di Venezuela.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Brent Capai Level Terendah 6 Bulan Imbas Kenaikan Produksi OPEC+

Langkah ini berpotensi mengurangi pasokan sebesar 200.000 barel per hari, yang bisa membuat kilang AS mencari sumber minyak mentah berat alternatif dari negara lain seperti Kanada dan Meksiko—yang kini terkena tarif baru.

Sementara itu, stok minyak mentah AS turun 1,46 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Februari, menurut American Petroleum Institute. Investor kini menantikan data resmi pemerintah terkait persediaan minyak AS yang akan dirilis pada Rabu.

Selanjutnya: Ilmuwan Peringatkan Fenomena yang Dapat Membawa Manusia Kembali ke Zaman Kegelapan

Menarik Dibaca: Promo KFC Hampers Harga Spesial 9 Ayam + 5 Nasi + Tote Bag, hingga 12 April 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×