Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah gagal mempertahankan penguatannya. Setelah sempat ditutup naik lebih dari 2%, kali ini pada perdagangan Kamis (22/3) harganya mengalami koreksi. Sepertinya pelaku pasar tengah menuai keuntungan dari kenaikan sebelumnya.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (23/3) harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2018 tercatat melemah 0,26% ke level US$ 64,13 per barel. Namun jika dibandingkan sepekan lalu harganya masih menguat 4,7%.
Seperti dikutip dari Reuters selain karena mengambil keuntungan kenaikan yang cukup signfikan sehari sebelumnya, kejatuhan harga minyak juga terjadi investor mengambil keuntungan jatuhnya pasar saham AS.
"Ketakutan akan perang perdagangan dengan China merupakan komponen kelemahan minyak hari ini," kata Anthony Headrick, Analis pasar energi dan broker berjangka komoditas di CHS Hedging LLC, Minnesota seperti dikutip dari Reuters.
Penurunan dalam ekuitas AS pada Kamis juga membebani harga minyak saat Presiden AS Donald Trump menandatangani memorandum tentang kemungkinan pengenaan tarif hingga US$ 60 miliar untuk impor dari China.
Namun di lain pihak, pelemahan ini masih tertahan oleh upaya OPEC dan sekutunya untuk membatasi pasokan. Ditambah lagi Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan baru saja merilis persediaan minyak mentah AS untuk pekan yang berakhir 16 Maret lalu turun 2,6 juta barel. Padahal awalnya analis memperkirakan bakal terjadi peningkatan produksi sekitar 2,6 juta barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News