kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Harga Minyak Mentah Terkoreksi, Analis Sebut Ada Pengaruhnya dari Konflik di Texas


Kamis, 15 Februari 2024 / 12:22 WIB
Harga Minyak Mentah Terkoreksi, Analis Sebut Ada Pengaruhnya dari Konflik di Texas
ILUSTRASI. Harga Minyak Mentah Terkoreksi, Analis Sebut Ada Pengaruhnya dari Konflik di Texas


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat dalam sepekan, harga minyak mentah terkoreksi. Penurunan harga minyak disebut akibat konflik yang terjadi di Texas.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, situasi pasar saat ini cenderung lebih kepada wait and see. Sebab harga minyak sudah mencapai tingkat yang cukup signifikan.

Fischer menyoroti pengaruh kenaikan harga minyak yang terkait dengan wilayah Amerika Serikat, khususnya Texas, yang masih terlibat dalam konflik.

Baca Juga: Melebarnya Konflik di Timur Tengah Berpotensi Kian Menyulut Harga Minyak Mentah

Fischer memprediksi jika harga terus naik, kemungkinan besar Texas akan memisahkan diri dari pemerintahan AS dan hal tersebut dapat memiliki dampak serius terhadap pasar minyak dan geopolitik global.

“Secara keseluruhan tren harga saat ini mendukung penurunan tanpa tanda-tanda pembalikan yang signifikan,” tulisnya dalam riset, Kamis (15/2).

Harga futures minyak mentah di New York Mercantile Exchange mengalami penurunan sebesar 1,79%, diperdagangkan pada US$ 76,48 per barrel. Menurutnya, minyak mentah kemungkinan akan mendapat support pada level US$ 73,56 dan resistance pada US$ 78,78.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Berpotensi Naik Efek Meningkatnya Eskalasi Konflik Timur Tengah

Sementara di ICE, minyak Brent untuk kontrak April juga mengalami penurunan sebesar 1,56%, diperdagangkan pada US$ 81,48 per barrel dengan spread antara kontrak minyak Brent dan minyak mentah mencapai US$ 5 per barrel.

"Selain itu, Indeks Dolar AS Berjangka juga mencatat penurunan sebesar 0,22%, diperdagangkan pada US$ 104,62, memberikan gambaran tentang pengaruh nilai dolar terhadap harga minyak," terangnya.

Fischer menjelaskan, situasi ini menunjukkan fluktuasi harga masih terjadi di pasar minyak, dengan para pelaku pasar cenderung mengamati pergerakan harga sebelum mengambil keputusan. Dalam pandangannya, harga minyak cenderung mengalami penurunan dalam jangka pendek.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Masih Bullish, Ini Faktor Pendorongnya

"Meskipun situasi geopolitik di Texas menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar, tren saat ini memberikan indikasi penurunan yang lebih mungkin," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×