kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Harga Minyak Mentah Dunia Ditopang Pemangkasan Produksi OPEC+


Rabu, 30 Agustus 2023 / 20:22 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Ditopang Pemangkasan Produksi OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak mentah dunia masih akan menguat di akhir tahun.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia masih akan menguat di akhir tahun. Hal ini didukung pergerakan OPEC+ dalam menjaga stabilitas harga minyak mentah dunia.

Rabu (30/8) pukul 19.32 WIB, harga minyak WTI naik 0,53% ke US$ 81,68 per barel. Sementara minyak brent naik 0,4% ke US$ 85,90 per barel.

Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, pemicu penguatannya dari pasokan yang mengetat dan permintaan yang meningkat. Untuk pasokan sendiri dilihat dari komitmen aliansi OPEC dan sekutunya untuk tetap mempertahankan kebijakan pemangkasan produksinya.

"Bahkan produsen utama di aliansi seperti Arab Saudi dan Rusia memutuskan untuk mengurangi produksi lebih lanjut dengan melakukan pengurangan produksi secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga bulan September," ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (30/8).

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Masih Bullish, Ini Faktor Pendorongnya

Sementara dari sisi permintaan, Girta memprediksikan terjadi peningkatan seiring dengan lonjakan konsumsi listrik di berbagai negara yang dipicu oleh gelombang panas. Bahan bakar penghasil listrik sendiri didapat dari komoditas energi baik itu batu bara, gas alam maupun minyak mentah.

Di sisi lain, masih terdapat sentimen negatif yang dapat menekan harga minyak mentah dunia. Antara lain, perlambatan ekonomi China dan sikap hawkish the Fed terhadap suku bunga.

Bahkan, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menuturkan bahwa sebetulnya harga minyak mentah dunia memang seharusnya tertekan oleh kondisi makroekonomi dunia tersebut. "Namun OPEC+, terutama Arab Saudi selalu siap untuk mendukung harga dengan pemangkasan produksi," katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Kembali Menguat (30/8), Brent ke US$85,91 dan WTI ke US$81,66

Oleh sebab itu, kedua analis sepakat bahwa harga minyak mentah dunia masih akan stabil dan berpotensi menguat. Lukman memperkirakan harga minyak WTI di akhir tahun akan berada di level US$ 85 per barel.

Sementara Girta melihat jika melihat tren harga minyak saat ini, kemungkinan harga minyak mentah pada akhir tahun berpotensi menemui level resistance di kisaran harga US$ 95–US$ 105 per barel.

"Jika mendapat katalis negatif, maka harga minyak berpotensi turun menuju level support di kisaran harga US$ 65–US$ 55 per barel," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×