Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak memperpanjang penurunannya pada hari Kamis (15/7). Investor bersiap menghadapi lebih banyak pasokan menyusul kompromi antara produsen utama OPEC dan stok bahan bakar Amerika Serikat (AS) naik pekan lalu.
Melansir Reuters pukul 08.16 WIB, harga minyak mentah Brent untuk September turun 44 sen atau 0,6%, menjadi US$74,32 per barel pada 0053 GMT.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Agustus berada di US$72,61 per barel turun 52 sen atau 0,7%.
Kedua harga acuan minyak mentah tersebut turun 2% pada hari Rabu (14/7), setelah Reuters melaporkan bahwa Arab Saudi dan UEA mencapai kompromi yang akan membuka jalan menuju kesepakatan memasok lebih banyak minyak mentah ke pasar minyak.
Baca Juga: Harga minyak jatuh setelah Saudi-UEA mencapai kompromi produksi
Pembicaraan antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu mereka termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, terhenti awal bulan ini setelah UEA keberatan untuk memperpanjang kesepakatan pengurangan pasokan di luar April 2022.
"Kesepakatan akan memakan waktu untuk diselesaikan, tetapi tampaknya UEA akan diizinkan untuk menghasilkan lebih banyak produksi tahun depan," kata analis OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan.
"Tampaknya OPEC+ akan segera memiliki rencana untuk meningkatkan produksi dan itu adalah berita yang disambut baik karena permintaan yang melonjak membuat pasar minyak menjadi terlalu ketat."
Di Amerika Serikat, stok minyak mentah turun untuk minggu kedelapan berturut-turut pekan lalu, tetapi persediaan bensin dan solar naik meskipun ada penurunan tingkat pemanfaatan kilang, data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan pada hari Rabu.
Penarikan besar dalam stok minyak mentah tidak banyak mendorong harga minyak karena para pedagang fokus pada kenaikan pertama dalam total stok minyak sejak awal Juni, kata Moya.
Selanjutnya: IHSG diprediksi lanjut melemah pada Kamis (15/7), saham-saham ini bisa ditimbang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News