Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah kembali menguat hingga 1% pada perdagangan hari ini. Minyak memperpanjang reli tajam yang terjadi di sesi sebelumnya dengan Brent melesat ke atas US$ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Peluncuran vaksinasi virus corona menjaga harapan bahwa permintaan minyak mentah akan meningkat tahun depan jadi penopang pergerakan harga minyak.
Jumat (11/12), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 naik 45 sen atau 0,9% menjadi US$ 50,70 per barel. Pada perdagangan Kamis (10/12), Brent melesat hampir 3%.
Setali tiga uang harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 50 sen atau 1% ke level US$ 47,28 per barel. WTI juga sudah menanjak hampir 3% di sesi sebelumnya.
Baca Juga: Harga minyak menguat ke level tertinggi sejak awal Maret 2020 pada Jumat (11/12) pagi
Itu membuat harga minyak ditetapkan untuk keuntungan minggu keenam berturut-turut karena uji coba vaksin Covid-19 yang menjanjikan. Hal tersebut berhasil membantu memadamkan kesuraman atas rekor peningkatan jumlah infeksi baru dan kematian di seluruh dunia dalam pandemi virus corona.
Inggris sudah memulai vaksinasi Covid-19 di minggu ini dan Amerika Serikat (AS) dapat memulai vaksinasi paling cepat akhir pekan mendatang. Sementara Kanada pada Rabu menyetujui vaksin pertamanya dengan suntikan awal dilakukan mulai minggu depan.
"Pemulihan dari pandemi akan dipercepat begitu vaksin tersedia secara luas, selanjutnya didukung oleh stimulus fiskal dan moneter yang sedang berlangsung dari pemerintah di seluruh dunia," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
Penasihat untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah memilih untuk mendukung penggunaan darurat vaksin Pfizer, membuka jalan bagi badan tersebut untuk mengizinkan penggunaannya untuk vaksinasi setelah kehilangan lebih dari 285.000 nyawa karena Covid-19.
"Reli pasar yang luas diperkirakan akan berlanjut tahun depan, dengan komoditas ditetapkan untuk tahun yang positif di tengah latar belakang ekonomi yang membaik," kata ANZ.
Baca Juga: Imbal hasil SUN tenor 10 tahun berpotensi naik ke 7,3% di akhir 2021
Namun, lonjakan besar dalam stok minyak mentah AS berfungsi sebagai pengingat bahwa masih ada banyak pasokan yang tersedia. Namun pasar masing mengabaikan hal tersebut dan membuat reli pada harga emas hitam ini.
Terlebih, permintaan dari kawasan Asia kembali kuat, dengan kilang terbesar India mengatakan bahwa mereka beroperasi dengan kapasitas 100% dari kesembilan unitnya untuk pertama kalinya sejak awal tahun ini.
Selanjutnya: Mayoritas indeks bursa Asia menguat jelang akhir pekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News