kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah lanjut menguat 0,4% pada awal perdagangan hari ini (24/12)


Kamis, 24 Desember 2020 / 09:35 WIB
Harga minyak mentah lanjut menguat 0,4% pada awal perdagangan hari ini (24/12)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan pada perdagangan hari ini. Sentimen utama masih datang dari data stok minyak mentah dan bensin Amerika Serikat yang turun dan meningkatkan harapan permintaan. 

Kamis (24/12) pukul 09.WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2021 naik 18 sen, atau 0,4% menjadi US$ 48,30 per barel. 

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 juga menguat 20 sen atau 0,4% ke level US$ 51,40 per barel.

Harga kedua kontrak minyak acuan tersebut sudah naik lebih dari 2% pada hari Rabu lalu. 

Baca Juga: Harga minyak melesat lebih dari 2% setelah penarikan persediaan minyak AS turun

"Pasar minyak sepi karena semua investor dalam mode liburan," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum riset di Nissan Securities.

"Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS yang lebih rendah serta tanda-tanda potensi kesepakatan Brexit yang menyebabkan melemahnya dolar AS adalah kabar baik, tetapi kekhawatiran yang tersisa atas varian baru dari virus korona baru membatasi keuntungan," jelas Kikukawa.

Rabu (23/12), Energy Information Administration (EIA) merilis, persediaan minyak mentah AS turun 562.000 barel menjadi 499,5 juta barel pada pekan yang berakhir 18 Desember lalu.

Stok bensin juga turun secara mengejutkan 1,1 juta barel menjadi 237,8 juta barel, kata EIA. Sementara stok minyak sulingan turun lebih dari yang diperkirakan 2,3 juta barel menjadi 148,9 juta barel.

Harga minyak mentah juga mendapat dukungan dari berita dari Inggris dan Uni Eropa yang berada di titik puncak mencapai kesepakatan perdagangan pada hari Kamis. Ini membuat pembelokan positif dari potensi Brexit tanpa kesepakatan.

Kesepakatan potensial mendorong sterling, yang naik 0,13% terhadap dolar AS setelah ditutup naik 0,9%. Dolar AS kini yang lebih lemah dan membuat harga komoditas yang dihargai dalam the greenback menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi lain, investor tetap gelisah tentang pemulihan permintaan minyak karena varian virus corona yang lebih menular, yang dengan cepat menyebar ke seluruh Inggris telah mendorong negara-negara untuk menutup perbatasan mereka ke Inggris.

Baca Juga: Indeks dolar AS melemah, mata uang di kawasan dibuka menguat pada Kamis (24/12)

Warga AS juga diperingatkan lagi untuk tidak bepergian sepanjang libur Natal karena lonjakan kasus terbaru membuat rumah sakit di Negeri Paman Sam kewalahan.

Meningkatkan kekhawatiran atas kelebihan pasokan, perusahaan energi AS minggu ini menambahkan rig minyak dan gas alam selama lima minggu berturut-turut.

Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi di masa depan, naik 2 menjadi 348 dalam seminggu hingga 23 Desember, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.

Selanjutnya: Harga emas Antam naik Rp 5.000 jadi Rp 971.000 per gram pada hari ini (24/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×