kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Harga Minyak Mentah Koreksi di Tengah Rencana AS Kerek Produksi


Jumat, 25 April 2025 / 19:10 WIB
Harga Minyak Mentah Koreksi di Tengah Rencana AS Kerek Produksi
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak melemah


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga minyak dunia bergerak sideways sepanjang pekan ini dan tak terpengaruh rencana Amerika Serikat (AS untuk menambah produksi minyak. Itu karena sejak awal, minyak dunia sudah tertekan berbagai sentimen negatif sejak awal tahun.

Jumat (25/4) pukul 19.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2025 melemah 1,29% ke US$ 65,69 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2025 turun 1,23% ke US$ 62,02 per barel. 

Kamis (24/4) kemarin, Departemen Dalam Negeri AS menerapkan pedoman baru terkait perizinan sejumlah pengeboran minyak di Teluk Meksiko. Itu dilakukan dengan harapan produksi minyak AS dapat meningkat. 

Keputusan ini diambil AS di tengah rencana peningkatan produksi minyak oleh sejumlah negara OPEC+. Pun, stok minyak dunia masih dalam keadaan overstock.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bersiap untuk Penurunan Mingguan 2% pada Jumat (25/4)

Melimpahnya stok minyak dunia mau tak mau menekan harga. Sejak awal tahun, harga minyak WTI sudah melemah sekitar 14%.

Founder Traderindo Wahyu Laksono mengatakan, koreksi tipis harga minyak di tengah potensi overstock dari produksi minyak AS karena pada dasarnya sentimen minyak dunia sudah negatif. 

“Harga sudah oversold. Bisa jadi berbagai berita buruk sudah diserap harga atau sudah diantisipasi pasar. Sentimen negatif sudah terbatasi setidaknya jangka pendek ini,” jelas Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (25/4). 

Menurut Wahyu, kabar fundamental terkait ancaman kenaikan supply dan bahkan isu perang tarif AS-China belum akan menekan harga minyak dunia lebih lanjut dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Analis Doo Financial Lukman Leong menilai, prospek harga minyak dunia secara keseluruhan masih suram.

“Saat ini investor masih mengantisipasi perundingan nuklir Iran, yang apabila gagal, akan bisa menyebabkan penurunan pasokan,” papar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (25/4).

Selain itu, Lukman juga menyoroti peningkatan elektrifikasi kendaraan global. Ini tentunya akan turut mengurangi kebutuhan bahan bakar dan membuat permintaan minyak dunia semakin tak sebanding dengan stok yang berlimpah.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Jumat (25/4) Siang, Brent ke US$66,85 dan WTI ke US$63,12

Kata Wahyu, pasar minyak dunia dalam jangka menengah untuk tahun ini masih dibayangi ancaman resesi ekonomi global yang diperkuat oleh isu perang tarif Trump. “Jadi untuk harga minyak dunia hingga kuartal II 2025 nanti masih potensial lower consolidation. Masih melemah, namun dengan potensial rebound terbatas,” katanya.

Namun kondisi global secara keseluruhan masih tak pasti juga. Jika pertumbuhan ekonomi global tetap solid dan permintaan minyak bisa meningkat secara bertahap, harga minyak dapat terkonsolidasi di kisaran yang lebih rendah dari level saat ini.

Alhasil, dia memproyeksi harga minyak WTI bisa bergerak di antara US$ 50-US$ 80 per barel.

Sebaliknya, jika data ekonomi global mengecewakan, utamanya soal resesi, ditambah peningkatan inventori minyak, harga minyak berpotensi turun lebih dalam. WTI bisa menguji level support US$ 40 per barel dan resistance US$ 70.

Sementara kata Lukman, minyak WTI lebih condong ke level US$ 50 per barel. 

Selanjutnya: Lawan Hoaks, JEC Rilis Matapedia Ensiklopedia Kesehatan Mata Pertama di Indonesia

Menarik Dibaca: Rekomendasi Penginapan Unik dan Desain Menarik dari Airbnb di Bali hingga Australia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×