Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah berpeluang naik pada sesi Kamis, (20/6) didukung kepastian tanggal pertemuan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan data persediaan minyak mentah AS yang lebih rendah semalam.
Mengutip Bloomberg, Selasa (20/6) pukul 19.26 WIB harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 55,62 per barel. Angka ini tumbuh 3,46% dibanding harga penutupan kemarin sebesar US$ 53,76 per barel.
OPEC telah memastikan melakukan pertemuan tanggal 1 & 2 Juli mendatang, dengan agenda pembahasan melanjutkan pembatasan produksi. Di sisi lain data cadangan persediaan minyak mentah AS dirilis semalam mencatat penyusutan 3,1 juta barel, lebih rendah dari sebelumnya.
"Produksi bensin naik minggu lalu, rata-rata 10,4 juta barel per hari. Produksi bahan bakar destilasi naik minggu lalu, rata-rata 5,4 juta barel per hari," EIA dalam keterangan rilisnya, Rabu (19/6).
Ditambah Impor minyak mentah AS rata-rata 7,5 juta barel per hari pekan lalu, turun 144.000 barel per hari dari pekan sebelumnya.
Analis Monex Investindo Futures, Andian menambahkan komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan sangat mungkin Fed memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Juli mendatang melemahkan dollar AS, sehingga harga minyak lanjut menguat.
“Trend naik masih dominan,” kata Andian dalam analisisnya, Kamis (20/6).
Adapun dia meramal selanjutnya harga minyak bakal berada di rentang support US$ 53,50, US$ 52,30, dan US$ 50,90 per barel. Sementara level resistance antara US$ US$ 55,45, US$ 56,45, dan US$ 57,50 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News