Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Pesanan yang diperbarui kemungkinan akan mengurangi pemulihan permintaan bahan bakar yang berkelanjutan. Data dari Energy Information Administration menunjukkan, stok bensin AS turun 4,8 juta barel pekan lalu, jauh lebih banyak dari perkiraan para analis, karena permintaan mencapai level tertinggi sejak 20 Maret.
Di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, stok minyak mentah naik sekitar 2 juta barel dalam sepekan hingga Selasa, kata para pedagang, mengutip laporan dari Genscape.
Baca Juga: Harga minyak terseret jumlah kasus virus corona baru di AS yang capai rekor terburuk
Di India, permintaan bahan bakar di bulan Juni turun 7,9% secara tahunan. Ini juga menjadi sentimen negatif bagi pasar pada hari Kamis.
"Angka permintaan India mengecewakan," kata Phil Flynn, Senior Analyst Price Futures Group di Chicago. "Itu tidak sesuai dengan narasi yang kami dengar bahwa ekonomi India bangkit kembali."
Namun, harga minyak berjangka yang masih bertahan di sekitar US$ 40 per barel sudah cukup baik mendekati pertemuan OPEC+ yang diselenggarakan pada 15 Juli mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News