kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terseret jumlah kasus virus corona baru di AS yang capai rekor terburuk


Kamis, 09 Juli 2020 / 09:50 WIB
Harga minyak terseret jumlah kasus virus corona baru di AS yang capai rekor terburuk
ILUSTRASI. Harga minyak mentah melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak koreksi setelah kekhawatiran tentang lonjakan kasus Covid-19 yang baru di Amerika Serikat (AS) melebihi tanda-tanda pemulihan permintaan bensin di Negeri Paman Sam. 

Mengutip Reuters, Kamis (9/7) pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 turun 14 sen, atau 0,3% ke US$ 40,76 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga minyak WTI sudah naik 0,7%. 

Serupa, harga minyak Brent kontrak pengiriman September 2020 tergelincir 7 sen atau 0,2% ke US$ 43,22, setelah naik 0,5% pada hari Rabu (8/7).

Baca Juga: Harga minyak stabil di atas US$ 40 per barel pada awal perdagangan hari ini

"Pasar berjuang untuk mendapatkan keyakinan yang kuat ke atas pada titik saat ini," kata Lachlan Shaw, Head of Commodity Research National Australia Bank. "Ada beragam bukti sesuai permintaan."

Pada Rabu (8/7), harga minyak memang mendapat sokongan setelah data Energy Information Administration menunjukkan cadangan bensin AS turun 4,8 juta barel di pekan lalu. Realisasi ini jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan para analis. Mengingat permintaan bensin di pekan yang berakhir 4 Juli tersebut naik menjadi 8,8 juta barel per hari, tertinggi sejak 20 Maret.

Namun, lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian AS, yang juga meningkatkan prospek penguncian baru yang kemungkinan akan menahan setiap pemulihan berkelanjutan dalam permintaan bahan bakar menjadi pemberat harga minyak.




TERBARU

[X]
×