kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah ditutup melemah setelah stok minyak AS kembali rekor


Kamis, 18 Juni 2020 / 06:30 WIB
Harga minyak mentah ditutup melemah setelah stok minyak AS kembali rekor


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak ditutup melemah pada perdagangan Rabu (17/6) karena kekhawatiran permintaan bahan bakar akibat kenaikan kasus virus corona di China dan Amerika Serikat (AS). Di saat yang sama, stok minyak mentah AS kembali naik dan membawa persediaan komersial ke level tertinggi sepanjang masa.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures ditutup melemah 25 sen atau 0,6% ke US$ 40,71 per barel. 

Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun 42 sen atau 1,1% menjadi US$ 37,96 per barel.

Baca Juga: Permintaan dari AS melorot, ekspor Jepang pada Mei anjlok paling dalam sejak 2009

Sentimen negatif bagi harga minyak datang setelah data pemerintah AS menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah Negeri Pam Sam naik ke rekor tertinggi minggu lalu untuk dua minggu berturut-turut. Tercatat, stok minyak AS ini mencapai lebih dari 539 juta barel. Sebaliknya, stok distilasi turun setelah berminggu-minggu naik signifikan. 

Pelemahan harga sedikit tertahan setelah WHO mengumumkan akan memperbarui pedoman perawatan pasien virus corona setelah hasil uji klinis di Inggris menunjukkan obat steroid dexamethasone berhasil mengurangi tingkat kematian di antara pasien Covid-19 yang parah.

Tetapi tekanan kembali muncul setelah virus corona kembali menyebar di beberapa bagian AS. Perhitungan Reuters memperlihatkan, setidaknya ada enam negara bagian AS yang mengalami kenaikan kasus baru. 

Sementara itu, pemerintah China juga mulai memberlakukan pengetatan dengan pembatalan sejumlah penerbangan dan penutupan kembali sekolah di Beijing. Ini dilakukan untuk mencegah wabah virus corona baru di wilayah Ibu Kota China tersebut. 

"Kemerosotan hari ini tampaknya terkait dengan stok minyak mentah dan kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang permintaan karena virus corona yang kembali muncul," kata Gene McGillian, Vice President of Market Research Tradition Energy di Stamford, Connecticut. 

Baca Juga: Harga minyak mentah semakin melemah, Brent turun 2,2% dan WTI melemah 2,9%

"Pasar sedang mencoba untuk menemukan apakah minyak memiliki kekuatan yang cukup untuk melanjutkan reli yang membawanya ke level tertinggi tiga bulan," tambah McGillian. 

Namun, selain stok minyak AS yang meningkat ke rekor baru, permintaan bahan bakar AS, yang diukur dengan produk yang dipasok, turun 20% selama empat minggu terakhir secara tahunan. 

Produksi minyak mentah AS turun 600.000 barel per hari pekan lalu menjadi 10,5 juta barel per hari, terendah sejak Maret 2018. Beberapa di antaranya disebabkan oleh Storm Cristobal, yang menutup lebih dari sepertiga dari output lepas pantai AS.

Namun, produsen minyak AS diperkirakan akan memulihkan sekitar setengah juta barel per hari dari produksi minyak mentah pada akhir Juni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×