kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah bervariasi, lonjakan kasus virus corona masih membayangi


Kamis, 19 November 2020 / 15:29 WIB
Harga minyak mentah bervariasi, lonjakan kasus virus corona masih membayangi
ILUSTRASI. Harga minyak bervariasi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Kekhawatiran tentang kerusakan ekonomi terkait virus corona membayangi berita optimis dari Pfizer dan BioNTech yang meminta izin AS dan Eropa untuk vaksin Covid-19 mulai bulan depan.

"Ekuitas global yang melemah di tengah meningkatnya kekhawatiran atas lonjakan pandemi juga mendorong kekhawatiran atas perlambatan konsumsi dan permintaan bahan bakar," kata Satoru Yoshida, analis komoditas Rakuten Securities.

Saham Asia terhanyut dari level tertinggi sepanjang masa pada Kamis karena pelebaran pembatasan Covid-19 di AS yang membebani Wall Street.

Meningkatkan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan, Perusahaan Minyak Nasional Libya (NOC) dan Total Prancis membahas upaya NOC untuk meningkatkan kapasitas dan meningkatkan tingkat produksi ke level tertinggi.

Baca Juga: Pemerintah menjual SUN Rp 27 triliun ke BI untuk burden sharing, Kamis (19/11)

Namun, harga minyak juga masih mendapat angin segar dari persediaan minyak mentah AS yang naik 768.000 barel di pekan lalu. Walau naik, namun jumlahnya kurang dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 1,7 juta barel. 

Sementara itu, stok distilasi, yang mencakup solar dan minyak pemanas, turun 5,2 juta barel, jauh melebihi ekspektasi.

"Namun, kekhawatiran yang masih ada atas kelebihan pasokan global, terutama dengan ekonomi yang terpukul Covid-19, kemungkinan akan membatasi kenaikan harga minyak," kata Saito Fujitomi.

Dia pun memprediksi WTI akan diperdagangkan antara US$ 40 dan US$ 42 per barel sampai pertemuan OPEC+ akhir bulan ini.

OPEC+, yang terdiri dari OPEC dan sekutunya termasuk Rusia dan produsen lainnya, akan membahas kebijakan pada pertemuan tingkat menteri penuh yang akan diadakan pada 30 November dan 1 Desember.

Anggota OPEC + cenderung menunda rencana saat ini untuk meningkatkan produksi pada Januari sebesar 2 juta barel per hari (bph), kata sumber.

Selanjutnya: IHSG menguat 0,66% ke 5.594 pada Kamis (19/11), indeks naik lima hari berturut-turut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×