kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah bergerak tipis akibat dampak ekonomi virus corona


Rabu, 19 Februari 2020 / 10:10 WIB
Harga minyak mentah bergerak tipis akibat dampak ekonomi virus corona
ILUSTRASI. Harga minyak bergerak tipis dengan kecenderungan menguat karena jumlah korban baru virus corona turun


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah berhasil menguat tipis di perdagangan Rabu (19/2). Pergerakan terbatas minyak terjadi karena dampak ekonomi yang meluas dari wabah virus corona yang dimulai di China mulai terasa. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (19/2) pukul 10.00 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures menguat 0,26% ke US$ 57,90 per barel. 

Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di Nymex juga naik 0,19% menjadi US$ 52,15 per barel. 

Sokongan bagi harga minyak datang setelah jumlah kasus baru akibat virus corona mulai turun. Namun, China masih berjuang untuk mendapatkan kembali pertumbuhan ekonomi setelah memberlakukan penguncian ketat di seluruh wilayah dan pembatasan perjalanan dalam upaya mengendalikan virus corona.

Baca Juga: Mulai naik, harga gas alam masih bisa melorot lagi

Data resmi menunjukkan kasus-kasus baru di Provinsi Hubei turun untuk hari kedua berturut-turut, meskipun jumlah kematian meningkat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memperingatkan tidak ada cukup data untuk mengetahui apakah epidemi itu dapat diatasi.

Harga minyak telah naik sekitar 8% sejak mencapai posisi terendah tahun ini hanya lebih dari seminggu yang lalu, tetapi penurunan tajam dalam harga bisa mendorong OPEC dan sekutunya untuk memperdalam pengurangan pasokan.

Rencananya OPEC+, telah menahan pasokan untuk mendukung harga dan bertemu bulan depan untuk memutuskan tanggapan terhadap penurunan permintaan terbaru akibat epidemi ini.

OPEC+ ingin "mencegah munculnya overhang pasokan besar yang disebabkan oleh penurunan permintaan di tengah krisis kesehatan yang berpusat di China, importir minyak mentah terbesar dunia," kata Eurasia Group dalam sebuah catatan.

Dalam tanda lebih lanjut dari pelebaran dampak dari wabah, ekspor Jepang pada Januari turun selama 14 bulan berturut-turut karena ukuran belanja modal anjlok. Sebelumnya, Apple Inc juga memperingatkan bahwa target pendapatan pada periode Januari hingga Maret 2020 tak akan tercapai karena virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×