Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Harga minyak mentah dunia terus tergelincir. Berlimpahnya pasokan diyakini menahan harga minyak di kisaran rendah.
Harga minyak Brent untuk pengiriman September di level US$ 56,94 per barel di ICE Futures London, pada pukul 1:36 siang waktu Sidney.
Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus di Nymex, merosot ke US$ 50,90 per barel. Harga light crude ini turun 50 sen ke US$ 50,91 kemarin.
Melemahnya harga minyak mentah diyakini akibat berlimpahnya pasokan minyak. Berdasarkan data energy Infrmation Administration, cadangan minyak Amerika Serikat bertahan di level 100 juta barel, di atas rata-rata dalam lima tahun terakhir.
"Pasar kembali fokus pada pasokan yang berlimpah. Ketika tidak ada data ekonomi solid, sangat sulit melihat harga minyak bergerak ke atas," kata Jonathan Barratt, Chief Investment Officer di Ayers Alliance Securities di Sidney.
Stok minyak mentah di Cushing Oklahoma tercatat naik untuk pekan ketiga menjadi 57,1 juta barel sampai 10 Juli lalu. Ini merupakan tempat pengiriman untuk kontrak berjangka WTI serta kawasan penyimpanan minyak terbesar di AS.
Di sisi lain, pasokan minyak dari Iran, menurut prediksi beberapa bank investasi besar, belum akan membanjiri pasar. Doperkirakan, Iran belum bisa mendorong ekspor lebih dari mencapai 500.000 barel per hari atau 50% dari targetnya, hingga tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News