Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Laporan mengenai cadangan minyak AS ini dirilis tak lama setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan minyak dunia akan turun 29 juta barel per hari pada April ke level yang tak terlihat dalam 25 tahun. IEA juga mengatakan, tidak ada pengurangan produksi yang dapat sepenuhnya mengimbangi kejatuhan jangka pendek yang dihadapi pasar.
Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan Rusia dan produsen lainnya atau dikenal dengan OPEC +, telah bermitra dengan negara-negara produsen minyak lainnya, seperti Amerika Serikat, dalam catatan perjanjian pasokan global.
Baca Juga: Harga minyak masih anjlok, Arab Saudi cari utang
Pasar menguat sebelum pakta, di mana kelompok OPEC + akan memotong 9,7 juta barel per hari, bersama dengan harapan-untuk tambahan 10 juta barel per hari dari negara lain. Namun, tidak jelas apakah total pemotongan, yang meliputi pembelian ke cadangan strategis dan pengurangan yang disebabkan pasar, akan mendekati angka 20 juta barel per hari seperti yang diungkapkan oleh beberapa orang, termasuk pejabat Saudi.
Pejabat dan sumber dari negara-negara OPEC + mengindikasikan IEA dapat mengumumkan pembelian minyak untuk penyimpanan hingga beberapa juta barel untuk mendukung kesepakatan.
Baca Juga: Sudah ditunggu lama, kesepakatan OPEC+ tak berdampak signifikan terhadap harga minyak
Tetapi pada hari Rabu, tidak ada pembelian yang dilakukan oleh IEA. Badan itu, dalam laporannya, mengatakan masih menunggu perincian lebih lanjut tentang beberapa pemotongan produksi yang direncanakan dan proposal untuk menggunakan penyimpanan strategis.
Amerika Serikat, India, China dan Korea Selatan telah menawarkan atau mempertimbangkan pembelian tersebut, tambah IEA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News