kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Harga Minyak Menguat Tipis Setelah Perundingan Damai AS–Rusia Gagal Capai Terobosan


Kamis, 04 Desember 2025 / 05:16 WIB
Diperbarui Kamis, 04 Desember 2025 / 05:20 WIB
Harga Minyak Menguat Tipis Setelah Perundingan Damai AS–Rusia Gagal Capai Terobosan
ILUSTRASI. Sebuah pompa minyak milik IPC Petroleum France terlihat saat matahari terbenam di luar Soudron, dekat Reims, Prancis, 24 Agustus 2022. REUTERS/Pascal Rossignol


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Rabu (3/12/2025) waktu setempat setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. 

Kebuntuan diplomatik ini membuat harapan pelonggaran sanksi terhadap sektor minyak Rusia kembali menipis, meski kenaikan harga tertahan oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan.

Harga minyak Brent ditutup naik 22 sen atau 0,4% ke level US$62,67 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 31 sen atau 0,5% menjadi US$58,95 per barel. Keduanya sebelumnya sempat turun lebih dari 1% pada sesi perdagangan sebelumnya.

Baca Juga: Harga Minyak WTI Naik Tipis, Namun Dibayangi Risiko Kelebihan Pasokan

Sentimen pasar tertekan oleh data terbaru dari Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat di Amerika Serikat. 

Stok minyak mentah naik 574.000 barel dalam sepekan hingga 28 November, berlawanan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan 821.000 barel. 

Lonjakan signifikan juga terjadi pada persediaan bensin yang naik 4,52 juta barel, jauh di atas perkiraan kenaikan 1,5 juta barel. 

Persediaan distilat meningkat 2,1 juta barel, melampaui proyeksi kenaikan hanya 700.000 barel. Rilis data EIA bahkan sempat tertunda karena kendala teknis, menambah ketidakpastian pasar.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Lebih dari US$ 1 per Barel, Dipicu Aksi OPEC dan Serangan Ukraina

Analis memperkirakan pasar masih dihadapkan pada suplai global yang cukup berlimpah. “Pasokan global masih sangat memadai. Pasar sedang menyesuaikan diri karena perjanjian damai Ukraina dan Rusia tampaknya kembali molor,” ujar Dennis Kissler, Senior Vice President of Trading di BOK Financial. 

Ia menambahkan bahwa perdagangan minyak tetap berada dalam kondisi penuh kegelisahan akibat risiko geopolitik yang meningkat.

Kecemasan tersebut makin nyata setelah pemerintah Rusia menyatakan bahwa pertemuan lima jam antara Presiden Vladimir Putin dan utusan utama Presiden AS Donald Trump tidak menghasilkan kompromi. 

Pelaku pasar menunggu apakah perundingan dapat membuka peluang pencabutan sanksi terhadap perusahaan energi besar Rusia seperti Rosneft dan Lukoil, yang selama ini membatasi suplai ke pasar global.

Baca Juga: Harga Minyak Melorot, Sentimen The Fed hingga Geopolitik Ikut Menekan

Putin sebelumnya menuding negara-negara Eropa menghambat upaya AS mengakhiri perang melalui usulan-usulan yang dinilai Moskow sama sekali tidak dapat diterima. 

Situasi bertambah tegang setelah serangan Ukraina terhadap fasilitas ekspor minyak di wilayah Laut Hitam Rusia dan dua kapal tanker yang terkait pengangkutan minyak Rusia pada pekan lalu.

Putin juga memperingatkan bahwa Rusia akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker negara-negara yang membantu Ukraina, langkah yang menurut analis berpotensi meningkatkan risiko geopolitik di pasar energi global.

Selanjutnya: Pemerintah Mulai Mengalirkan Bantuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×