Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga kontrak minyak pagi ini (2/10) diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sepekan terakhir di New York. Berdasarkan data Bloomberg, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 92,36 per barel atau turun 12 sen di New York Mercantile Exchange pada pukul 09.34 waktu Sydney.
Kemarin, kontrak yang sama naik 0,3% menjadi US$ 92,48 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 21 September lalu. Meski demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun 6,6%.
Kenaikan harga minyak terkerek sentimen indeks manufaktur AS yang berhasil melampaui estimasi analis. Selain itu, kecemasan mengenai krisis utang di Eropa oleh pelaku pasar juga mulai mereda.
"Kita sudah mulai melihat adanya kenaikan dari harga minyak. Saya rasa salah satu faktor pendongkraknya adalah data manufaktur AS. Poinnya adalah ada perbaikan pada perekonomian AS," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 20 sen menjadi US$ 112,19 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News