kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak mendekati level tertinggi empat tahun


Rabu, 09 Mei 2018 / 20:40 WIB
Harga minyak mendekati level tertinggi empat tahun
ILUSTRASI.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia semakin memanas, setelah Presiden Donald Trump menyampaikan keputusan kontroversialnya soal kesepakatan Internasional terkait nuklir Iran. Minyak mendekati level tertinggi empat tahun.

Mengutip Bloomberg, Rabu (9/5) pukul 17.50 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2018 di Nymex menanjak 2,56% ke level US$ 70,83 per barel. Beberapa jam sebelumnya, minyak WTI bahkan sempat menyentuh level US$ 71 per barel, level tertinggi sejak November 2014.

Harga minyak jenis Brent juga naik 2,46% menjadi US$ 76,69 per barel. Seirama, minyak Brent juga sempat merangkak ke level yang lebih tinggi, yakni US$ 77 per barel.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, sentimen penarikan diri AS dari kesepakatan dengan lima negara sekutunya terkait pemberian sanksi embargo ekonomi terhadap Iran, sebenarnya sudah berhembus sejak pekan lalu. Ketika Trump benar-benar menyatakan sikap AS terhadap kesepakatan tersebut, harga minyak langsung bergerak naik.

Kesepakatan tersebut awalnya dibentuk oleh AS dan lima negara sekutunya pada 2015. Tujuannya, menahan pengembangan nuklir Iran dengan menjatuhkan sanksi ekonomi pada Teheran. Namun, Trump menilai kesepakatan itu tidak mengkover program misil balistik Iran. Jadi, Trump akan mencari kesepakatan lain untuk menjatuhkan sanksi ekonomi pada Iran.

“Ini berarti AS akan kembali menerapkan sanksi embargonya terhadap Iran,” ujar Putu. Ini akan menyebabkan suplai minyak dari Iran otomatis berkurang, sehingga mendorong laju harga minyak.

Putu menilai, harga minyak dunia masih akan terus berada dalam tren kenaikan setidaknya sampai berlangsungnya agenda pertemuan OPEC pada pertengahan Juni mendatang. Pertemuan itu akan membahas kelanjutan program pemangkasan produksi minyak yang dilakukan oleh organisasi tersebut.

“Tapi kenaikan harga minyak akan lebih terbatas karena produksi minyak dari AS terus meningkat,” paparnya.

Putu memprediksi, pada akhir semester I-2018, harga minyak WTI akan berada di rentang US$ 65-US$ 74 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×