Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat di bulan terakhir tahun ini. Selasa (4/12) pukul 7.12 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 53,25 per barel. Harga minyak menguat 0,57% jika dibandingkan dengna harga penutupan kemarin. Dalam dua hari, harga minyak WTI melonjak 4,55%.
Kemarin, harga minyak WTI melonjak 3,97% dari harga penutupan akhir pekan lalu. Harga minyak brent untuk pengiriman Februari 2019 di ICE Futures pun kemarin melonjak 3,75% ke level US$ 61,69 per barel dari posisi akhir pekan lalu US$ 59,46 per barel.
Kesepakatan sementara perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi salah satu pendorong kenaikan harga minyak. Kedua pihak sepakat untuk tidak menerapkan tarif tambahan setidaknya dalam 90 hari.
Minyak tidak termasuk dalam daftar produk yang kena tarif tinggi. Tapi, genjatan senjata ini menjadi sentimen positif di pasar komoditas. "Sentimen pasca-G20 lebih positif daripada ekspektasi awal," kata Stephen Innes, head of trading for Asia-Pacific Oanda kepada Reuters.
Innes menambahkan, pekan ini akan menjadi penentu arah harga minyak, karena OPEC akan bertemu pada 6 Desember. Pada pertemuan Kamis pekan ini, OPEC dan Rusia diperkirakan akan menyepakati pemangkasan pasokan setelah harga minyak terus menurun bulan lalu.
Tak cuma OPEC, Alberta, Kanada Barat juga memangkas produksi minyak. Minggu, Perdana Menteri Alberta Rachel Notley mengatakan bahwa provinsi ini mewajibkan pemangkasan produksi jangka pendek karena jaringan pipa yang padat. Alhasil, stok minyak wilayah ini melonjak dan menurunkan harga minyak Kanada.
Pemerintahan New Democratic Party ini akan memaksa produsen minyak memangkas produksi sebesar 8,7% atau 325.000 barel per hari hingga kelebihan minyak di penyimpanan mulai berkurang. Setelah itu, pemangkasan akan dikurangi menjadi 95.000 barel per hari hingga 31 Desember 2019.
Di sisi lain, produksi minyak AS terus mencapai rekor tertinggi. Produksi minyak Paman Sam mencapai 11,5 juta barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News