kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Harga minyak melanjutkan penurunan akibat negosiasi AS-China yang berlarut-larut


Selasa, 19 November 2019 / 07:27 WIB
Harga minyak melanjutkan penurunan akibat negosiasi AS-China yang berlarut-larut
ILUSTRASI. Harga minyak WTI untuk pengiriman Desember 2019 turun 0,19% ke US$ 56,94 per barel setelah kemarin melemah 1,16%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis pada awal perdagangan Selasa (19/11). Pukul 7.10 WIB pagi ini, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2019 di New York Mercantile Exchange turun 0,19% ke US$ 56,94 per barel dari posisi kemarin.

Penurunan harga minyak pagi ini masih melanjutkan penurunan harga kemarin yang mencapai 1,16% dalam sehari. Harga minyak turun lagi dipicu ketidakpastian akan kelanjutan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China hingga saat ini.

Baca Juga: Harga Minyak Tergelincir Perang Dagang premium

"Harga minyak menjadi sangat reaktif terhadap pembicaraan dagang. Ketika negosiasi dagang runtuh, maka harga akan turun," kata John Kiduff, partner Again Capital kepada Reuters.

Kilduff mengatakan, pelemahan pada pertumbuhan permintaan minyak akan terus menekan harga. Perang dagang AS-China yang telah berlangsung 16 bulan menjadi salah satu penyebab perlambatan permintaan minyak global.

Alhasil, analis menurunkan prediksi permintaan minyak. Pelemahan permintaan di tengah kenaikan produksi minyak AS berpotensi menambah kelebihan suplai pada tahun depan. "Situasi perdagangan menjadi penahan reli harga," kata Robert Yawger, director of energy futures Mizuho kepada Reuters.

Baca Juga: Belanja subsidi mengalami penurunan 8,8% hingga Oktober

Pekan lalu, OPEC mengungkapkan bahwa permintaan minyak di negara-negara anggota akan turun pada tahun depan. Hal ini memicu spekulasi bahwa OPEC+ akan mempertahankan pembatasan produksi.

OPEC+ yang berisi negara OPEC dan produsen lain seperti Rusia, akan bertemu pada 5-6 Desember di Wina, Austria. Pada pertemuan ini, para produsen minyak diramal melanjutkan pembatasan produksi yang disepakati berlangsung hingga Maret tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×