kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   -931,36   -100.00%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak melanjutkan kenaikan ke level tertinggi tahun ini


Rabu, 16 Juni 2021 / 16:07 WIB
Harga minyak melanjutkan kenaikan ke level tertinggi tahun ini
ILUSTRASI. Harga minyak makin panas. Minyak memperpanjang kenaikan ke level tertinggi sejak April 2019.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak makin panas. Minyak memperpanjang kenaikan ke level tertinggi sejak April 2019. Kenaikan harga didukung oleh pemulihan permintaan dari pandemi dan penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Rabu (16/6) pukul 15.53 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Juli 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 72,24 per barel. Harga minyak acuan AS ini menguat 0,17% dalam sehari dan melesat 3,26% dalam sepekan.

Sementara harga minyak brent kontrak Agustus 2021 di ICE Futures berada di US$ 74,14 per barel. Harga minyak acuan internasional ini menguat 0,20% dalam sehari dan naik 2,66% dalam sepekan.

American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah AS turun 8,5 juta barel. Dua sumber pasar mengatakan, angka tersebut lebih dari perkiraan analis. "Pertumbuhan permintaan melampaui pasokan dan akan terus berlanjut selama beberapa bulan mendatang," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

Baca Juga: Harga CPO kembali ambles 2%, terseret pelemahan harga minyak kedelai

Brent telah naik 44% tahun ini, didukung oleh pengurangan pasokan yang dipimpin oleh OPEC+ dan pemulihan permintaan yang diperkirakan akan terjadi di paruh kedua. Meskipun pemangkasan produksi makin kecil, OPEC+ masih menahan jutaan barel pasokan harian dari pasar. "Bahkan trader non-energi bertaruh bahwa harga minyak akan terus naik," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA kepada Reuters.

Eksekutif dari pedagang minyak utama mengatakan bahwa mereka memperkirakan harga akan tetap di atas US$70. Bahkan, permintaan diprediksikan kembali ke tingkat pra-pandemi pada paruh kedua tahun 2022.

Pada saat yang sama, prospek kenaikan ekspor minyak Iran tampaknya kurang meyakinkan. Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS tentang kelanjutan perjanjian nuklir 2015 akan dilanjutkan di Wina, Austria pada hari Sabtu. “Upaya yang sedang berlangsung untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran sejauh ini gagal membuahkan hasil,” kata Brennock dari PVM. 

Baca Juga: Harga minyak kian memanas, Brent menguat untuk hari kelima berturut-turut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×