Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bergerak stabil di bawah level US$ 70 per barel sejak awal pekan setelah anjlok dari level tertinggi pekan lalu. Rabu (21/7) pukul 7.45 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 66,87 per barel, turun 0,49% dari posisi kemarin pada US$ 67,20 per barel.
Sedangkan harga minyak brent kontrak September 2021 di ICE Futures berada di US$ 69,07 per barel. Harga minyak acuan internasional ini melemah 0,40% dari posisi kemarin pada US$ 69,35 per barel.
Aksi jual pasar minyak terjadi sejak Senin (19/7), didorong oleh kekhawatiran kehancuran permintaan di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Harga minyak terjun sekitar 7% dan memukul aset berisiko lainnya.
Pasar minyak juga melemah di tengah berita bahwa OPEC+ telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan pasokan dalam beberapa bulan mendatang. OPEC+ akan meningkatkan produksi mulai Agustus.
Baca Juga: Ini rekomendasi beberapa saham dengan fundamental solid pilihan analis
Harga minyak juga tertekan setelah angka industri secara tak terduga menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS masing-masing naik 806.000 barel dan 3,3 juta barel, pekan lalu, menurut dua sumber yang mengutip American Petroleum Institute.
Jika dikonfirmasi oleh angka pemerintah pada hari ini, penarikan stok minyak mentah akan mengakhiri penurunan persediaan selama delapan minggu. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan adanya penurunan persediaan minyak mentah dan bensin.
Baca Juga: Harga emas masih tertekan meski kasus Covid global membayangi
"Sulit untuk melihat harga minyak kembali pulih kecuali kegelisahan virus dikendalikan kembali," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM. Varian virus corona Delta telah menjadi jenis yang dominan di seluruh dunia.
Carsten Menke, analis Julius Baer mengatakan bahwa varian ini tidak mungkin membahayakan pemulihan pertumbuhan global, meskipun dapat menyebabkan tekanan jangka pendek.
Baca Juga: Wall Street menguat tajam, kinerja emiten menyokong kenaikan saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News