Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih cenderung melemah jelang akhir Mei. Berdasarkan Bloomberg, Senin (27/5) pukul 21.51 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 58,50 per barel, atau turun 0,20% dari posisi pekan lalu pada US$ 58,63 per barel.
Harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2019 di ICE Futures justru menguat 0,84% ke US$ 69,27 per barel dari posisi akhir pekan lalu US$ 68,69 per barel. Meski menguat, harga minyak acuan internasional ini masih berada di bawah resistance kuat US$ 70 per barel.
Analis PT Prutin Nega Berjangka Cahyo Dewanto mengatakan, masih melemahnya harga minyak saat ini, lantaran masih dibayangi lonjakan data Energy Information Administration (EIA). Sebelumnya, lembaga tersebut sempat merilis data yang menyatakan bahwa persediaan minyak AS per 17 Mei mencapai 476,8 juta barel atau naik 4,7 juta barel.
Padahal, sebelumnya pasar memprediksi akan ada penurunan persediaan minyak AS sebanyak 1,2 juta barel. Alhasil, adanya lonjakan produksi tersebut cukup mengejutkan sekaligus membebani pasar minyak global.
Faktor lain yang menyebabkan harga minyak global masih tertekan menurut Cahyo yakni, karena meningkatnya ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global. Hal ini, terjadi seiring memanasnya situasi geopolitik maupun ekonomi global.
Beberapa sentimen tersebut di antaranya, kembali memanasnya sentimen perang dagang antara AS dengan China dan meningkatnya ketidakpastian rencana Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE). Selain itu, muncul kemungkinan memanasnya konflik Timur Tengah antara AS dengan Iran, disusul konflik semenanjung Korea.
"Hal ini membuat pasar ragu akan optimisme permintaan pasar minyak, bahkan mereka pesimistis akan demand minyak ke depan," jelas Cahyo.
Dilihat dari indikator teknikal, investor direkomendasikan untuk sell minyak. Hal ini terlihat dari MA50, MA100 dan MA200 yang masih mengindikasikan kecenderungan jual. Untuk RSI berada di level 14, stochastic di level 9,6, MACD di posisi 12,26, ADX dan CCI di level 14, yang semuanya kompak menunjukkan tren jual.
Untuk perdagangan Selasa (28/5), Cahyo memperkirakan harga minyak WTI akan berada di rentang US$ 58,15-US$ 59 per barel. Sedangkan untuk sepekan, harga minyak diprediksi berada pada kisaran US$ 56-US$ 60,50 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News