Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Virus corona, yang berasal dari China, telah menyebar ke lebih dari 60 negara dan telah membunuh lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia.
Dengan berlarut-larutnya kekhawatiran atas permintaan minyak di tengah wabah virus corona, beberapa anggota kunci Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sedang mempertimbangkan pengurangan produksi minyak yang lebih besar kemungkinan 1 juta barel per hari (bph).
Angka ini lebih tinggi dari proposal sebelumnya, di mana untuk pengurangan tambahan yang dicanangkan hanya 600.000 barel per hari.
OPEC dan sekutu-sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, diharapkan mengumumkan pengurangan produksi lebih dalam pada pertemuan mereka pada 5-6 Maret di Wina.
Baca Juga: Wall Street melesat, Dow Jones terbang lebih dari 5%
Grup telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,7 juta barel per hari dalam kesepakatan yang berlangsung hingga akhir Maret.
Analis yang berbasis di Singapura, Margaret Yang di CMC Markets mengatakan, dimulainya kembali kegiatan bisnis secara bertahap di China juga telah mendukung harga minyak.
Stok minyak di Amerika Serikat (AS), produsen dan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, diperkirakan akan naik untuk minggu keenam sebesar 3,3 juta barel, sementara persediaan produk olahan diperkirakan akan turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News